HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mengawali tahun 2024, Jepang mengalami musibah gempa bumi dan tsunami. Gempa berkekuatan 7,6 skala richter serta gelombang tsunami setinggi 1 m di pesisir barat Jepang membuat tim penyelamat harus segera bekerja.
Gempa dahsyat di Jepang itu telah menewaskan setidaknya 8 orang dan menghancurkan banyak bangunan serta jalanan. Akibatnya, upaya penyelamatan pun sangat sulit dilakukan karena kerusakan yang luar biasa.
“Pencarian dan penyelamatan mereka yang terkena dampak gempa adalah perjuangan melawan waktu,” demikian dijelaskan oleh Perdana Menteri, Fumio Kishida, dikutip Holopis.com, Selasa (2/1).
Ribuan penyelamat yang terdiri dari personel militer, pemadam kebakaran, dan polisi dari seluruh Jepang dikirim ke daerah yang paling parah terkena dampak.
Usaha itu semakin sulit Ketika mereka harus melewati jalan-jalan rusak, dan landasan pesawat terbang yang ditutup karena landasan pacu yang hancur.
Dijelaskan pula oleh Fumio Kishida meskipun tim penyelamat susah mencapai lokasi yang terkena dampak paling parah, namun mereka bisa melihat sebagian kondisi menggunakan helikopter. Ada banyak kebakaran dan kerusakan yang terjadi pada bangunan dan juga infrastruktur.
Diprediksi Gempa Susulan yang Lebih Parah Akan Terjadi
Meskipun sudah melewati gempa yang sangat dahsyat di awal tahun, namun gempa serupa, bahkan lebih parah, diprediksi akan terjadi lagi di Jepang. Berdasarkan penjelasan dari Badan Meteorologi Jepang, guncangan yang lebih kuat dapat terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Sebagai informasi, Jepang adalah negara yang memiliki peraturan konstruksi yang ketat agar memastikan bangunan-bangunan di sana tahan terhadap gempa bumi dahsyat.
Hal itu karena Jepang adalah salah satu negara di dunia yang sering mengalami gempa bumi. Seperti misalnya gempa jepang pada Maret 2011 berkekuatan 9,0 skala richter yang menewaskan sekitar 18.500 orang.
Kemudian pada Maret 2022, gempa berkekuatan 7,4 skala richter di pantai Fukushima mengguncang sebagian besar wilayah timur Jepang, dan menewaskan tiga orang.