HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pernikahan adalah ikatan suci antara dua individu yang berkomitmen untuk saling mencintai dan mendukung satu sama lain sepanjang hidup. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa perselingkuhan dapat merusak pondasi hubungan tersebut.
Dalam artikel ini, Holopis.com akan membagikan beberapa referensi literasi tentang penyebab umum perselingkuhan dalam hubungan suami-istri, sekaligus saran-saran terbaik dari sudut pandang psikologis dan agama untuk mencegahnya.
A. Penyebab Perselingkuhan:
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengapa seseorang bisa melakukan tindakan perselingkuhan. Antara lain ;
- Ketidakpuasan Emosional:
Salah satu penyebab utama perselingkuhan adalah ketidakpuasan emosional dalam hubungan. Ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif atau memenuhi kebutuhan emosional pasangan dapat memicu pencarian kebahagiaan di tempat lain. -
Kecurangan Dalam Komunikasi:
Komunikasi yang buruk atau terputus dapat menyebabkan ketidakpahaman antara suami dan istri. Rasa kesepian dan ketidaksetujuan yang tidak terungkap dapat mendorong seseorang untuk mencari hubungan intim di luar pernikahan. -
Masalah Seksual:
Ketidakpuasan dalam kehidupan seksual juga dapat menjadi pemicu perselingkuhan. Jika salah satu pasangan merasa tidak puas atau diabaikan secara seksual, mereka mungkin mencari kepuasan di tempat lain. -
Krisis Identitas Pribadi:
Krisis identitas pribadi, seperti kehilangan pekerjaan atau perubahan signifikan dalam kehidupan, dapat memicu pencarian identitas atau kebahagiaan di luar pernikahan.
B. Solusi Menurut Psikolog:
Dengan melihat 4 (empat) penyebab utama mengapa seseorang bisa terjebak kasus perselingkuhan, kali ini coba kita telaah dari sudut pandang psikolog untuk menghindari perselingkuhan dalam hubungan rumah tangga ;
- Komunikasi Terbuka:
Psikolog merekomendasikan komunikasi terbuka dan jujur sebagai langkah pertama untuk mencegah perselingkuhan. Pasangan harus mampu berbicara tentang kebutuhan, harapan, dan perasaan mereka. -
Konseling:
Jika masalah terus berlanjut, menghadiri konseling bersama dapat membantu pasangan untuk menjembatani kesenjangan dalam hubungan mereka. Konseling dapat memberikan wadah aman untuk mengeksplorasi isu-isu yang mendasari dan mencari solusi bersama. -
Investasi Waktu dan Perhatian:
Psikolog menekankan pentingnya investasi waktu dan perhatian dalam hubungan. Meluangkan waktu berkualitas bersama dan menunjukkan perhatian kepada pasangan dapat memperkuat ikatan emosional.
C. Solusi Menurut Agama:
Selain dari sudut pandang psikolog, kami juga akan memberikan referensi solusi mencegah perselingkuhan dari sudut pandang agama secara universal. Antara lain ;
- Ketaatan pada Ajaran Agama:
Agama sering menekankan pentingnya kesetiaan dalam hubungan suami-istri. Menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama dapat membantu membangun dasar kuat untuk keberlanjutan pernikahan. -
Doa Bersama:
Berdoa bersama sebagai pasangan dapat memperkuat ikatan spiritual dan membantu mengatasi cobaan dalam pernikahan. Doa juga dapat menjadi sarana untuk memohon bimbingan dan kebijaksanaan. -
Kompromi dan Kesabaran:
Agama mengajarkan nilai-nilai seperti kompromi dan kesabaran. Pasangan yang mampu mengembangkan sikap ini dapat lebih mudah melewati masa-masa sulit tanpa mencari kebahagiaan di luar pernikahan.
Demikian beberapa literasi yang bisa dijadikan rujukan bagi Sobat Holopis jika kalian masuk dalam kategori terancam hubungan toxic suami istri.
Pada dasarnya, perselingkuhan dapat merusak hubungan suami-istri secara mendalam, namun ada berbagai cara untuk mencegahnya. Melalui komunikasi terbuka, investasi waktu dan perhatian, serta ketaatan pada ajaran agama, pasangan dapat membangun fondasi yang kuat untuk pernikahan mereka.
Konseling juga dapat menjadi alat efektif jika masalah terus berlanjut. Dengan kerja sama antara psikolog dan ajaran agama, pasangan dapat menciptakan hubungan yang sehat dan berkelanjutan.
Semoga bermanfaat.