HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wilayah Pangandaran kembali diguncang gempa bumi dengan magnitudo (M) 5, pada hari Minggu (31/12) sekitar pukul 11.52 WIB.
Menurut keterangan dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), Titik koordinat gempa 8.22 LS – 107.87 BT. Kedalaman gempa 10 km.
“Pusat gempa berada di Garut 90 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran,” tulis BMKG di akun X seperti dikutip Holopis.com.
Gempa dirasakan di Garut dengan skala II-III MMI. Selain itu, gempa dirasakan di Banjar dengan skala II MMI.
Skala II MMI berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Skala III MMI berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan, berdasarkan hasil analisis menunjukkan gempa ini berjenis dangkal akibat subduksi lempeng Indo-Australia
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia,” kata Daryono dalam keterangan tertulisnya.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” sambungnya.
Daryono menambahkan, gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami. “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,” ucap Daryono.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga juga diimbau menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.