BerandaNewsPolhukamArahan Presiden Jokowi : TNI, Polri dan ASN Harus Netral

Arahan Presiden Jokowi : TNI, Polri dan ASN Harus Netral

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak semua pihak untuk ikut memastikan bahwa Pemilu 2024 yang akan digelar pada tanggal 14 Februari 2024 berjalan dengan baik dan lancar.

“Saya juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga dan mendukung pelaksanaan pemilu 2024 agar dapat berjalan dengan baik,” kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12) seperti dikutip Holopis.com.

Selain itu. Ia juga mengimbau dan memerintahkan kepada seluruh jajaran dan aparat TNI, Polri maupun ASN untuk tidak berpihak kepada salah satu peserta pemilu, termasuk Pilpres 2024.

“Selain itu, seluruh jajaran ASN, TNI, dan Polri harus menjaga netralitasnya,” tegasnya.

Penerbit Iklan Google Adsense

Lebih lanjut, Kepala Negara Republik Indonesia tersebut mengatakan, bahwa Pemilu tinggal 45 hari lagi. Sehingga ini menjadi komitmen bersama bagaimana pemilu bisa berjalan dengan lancar, aman dan damai.

“Pemilihan Umum 2024 tinggal 45 hari. Waktunya sudah sangat dekat. Selain itu, pemilu tahun 2024 ini sangat kompleks, berlangsung serentak: pemilihan presiden dan wakil presiden bersamaan dengan pemilihan DPR, DPD, DPRD provinsi, kabupaten, dan kota,” tutur Jokowi.

Di sisi lain, pemilu 2024 nanti akan diikuti lebih dari 204 juta pemilih yang tersebar di 38 provinsi, melibatkan 18 partai politik nasional dan 6 partai lokal Aceh. Sehingga peran KPU saat ini tentu sangat penting.

“Melihat kompleksitas Pemilu kita kali ini, saya mengimbau seluruh jajaran KPU agar dapat bekerja dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Secara khusus, Presiden Jokowi meminta agar KPU benar-benar bisa mempersiapkan segala sesuatunya, yakni sarana dan prasarana pelaksanaan Pemilu 2024.

“KPU harus memastikan tata kelolanya baik, kesiapan petugas, ketersediaan dan distribusi logistik, kesiapan sistem dan teknologinya, semuanya harus baik. Jangan sampai ada yang tercecer dan tidak boleh ada yang salah termasuk aspek teknisnya,” tukasnya.

Hal ini penting diingatkan karena Presiden Jokowi melihat bahwa ketika ada kesalahan teknis yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu, maka public trust bisa terganggu.

“Keteledoran teknis bisa berimplikasi politis, merembet ke mana-mana, yang dapat mengganggu kondusifitas negara, yang dapat mengganggu legitimasi Pemilu kita,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

Ganjar dan Ahok Dilantik Jadi Ketua DPP PDIP, Puan : Isi Jabatan Kosong

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok mengisi jabatan strategis di partai tersebut.

KPU Ogah Minta Maaf Untuk Skandal Seksual Hasyim Asyari

KPU RI memastikan bahwa pihaknya tidak akan mengajukan permintaan maaf kepada publik atas kasus pelecehan seksual yang dilakukan Hasyim Ashari.

Apresiasi Densus 88, Gus Najih : Pembubaran JI Jadi Peristiwa Paling Bersejarah

Pengamat Politik Timur Tengah, Muhammad Najih Arromadloni alias Gus Najih mengapresiasi Densus 88 Polri atas deklarasi pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) oleh para petinggi dan anggota tinggi di organisasi yang menganut paham-paham radikal tersebut.

Islah Bahrawi Apresiasi Densus 88 Usai JI Taubat : Sangat Bersejarah

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi mengapresiasi Densus 88 Anti Teror Mabes Polri yang telah cukup berhasil melakukan upaya...

Hadi Sebut PPATK Telah Serahkan Daftar Norek Judi Online ke Bareskrim

Ketua Satgas Judi Online Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa saat ini Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri telah menerima daftar rekening yang terindikasi menjadi tempat penampungan judi online.

Sekjen PKS Ogah Disalahkan Soal Hoaks Jokowi Cawe-Cawe

Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengklaim tidak ada yang salah dari pernyataannya yang menuduh bahwa Presiden Jokowi telah melakukan cawe-cawe di Pilkada.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS