HOLOPIS.COM, JAKARTA – Serangan Israel terhadap Palestina sudah memakan banyak korban. Meskipun sudah menewaskan lebih banyak orang di Palestina dibandingkna warga Israel saat serangan Hamas di tanggal 7 Oktober, pasukan Israel belum menunjukkan langkah-langkah gencatan senjata untuk kepentingan kemanusiaan.
Netizen dunia saat ini terus merasa berbelasungkawa melihat kabar-kabar terbaru dan video-video viral di media sosial. Salah satu video yang membuat netizen sangat terpukul adalah momen seorang pria yang gemetaran memegang smartphone-nya.
Ia terlihat sedang terduduk di antara reruntuhan, dan berusaha mencari kontak keluarganya di handphone untuk ia hubungi. Tubuhnya pun bergetar karena takut mendapati kenyataan bahwa keluarganya meninggal dunia akibat reruntuhan.
“Ia diselamatkan dari reruntuhan, tetapi ketakutan kehilangan orang-orang yang dicintai, dan berusaha untuk menghubungi mereka,” tulis sebuah akun Tiktok @gazapressheroes, dikutip Holopis.com, Jum’at (29/12).
Dalam cuplikan itu, ia menangis tak tenang sambil melihat kontak nama di handphone nya dan ingin mencari tahu. Namun ia tak sanggup dan langsung ditenangkan oleh warga sekitar.
Pria yang tidak diketahui namanya tersebut langsung menangis sejadi-jadinya.
Netizen pun ikut terpukul melihat video itu. Ada yang menilai bahwa tak satupun manusia yang pantas melewati momen-momen menyakitkan itu.
@gazapressheroes
“Ya Allah, lindungi rakyat Palestina dan para mujahidin,” kata @nia845671.
“Tidak ada yang pantas melewati ini dalam hidupnya,” kata @GretchenLynn.
“Terkejut, pria yang kasihan. Terima kasih telah mengunggah ini,” kata @LyliePark.
“Do’a untuk keselamatan Palestine,” kata @xcry.syah.
Tank-tank Israel Terus Memasuki Palestina
Sementara itu, tank-tank milik Israel diketahui saat ini semakin memasuki Palestina. Tank-tank ini masuk setelah terjadi pemboman berhari-hari dan memaksa keluarga Palestina yang sudah mengungsi kembali melarikan diri.
Semakin memasuki wilayah Selatan, pasukan Israel pun menyerang daerah sekitar rumah sakit di jantung Khan Yunis, kota utama di selatan Gaza. Para penduduk pun semakin khawatir dengan keluarga yang sudah kehilangan tempat tinggal dalam 12 minggu perang antara Israel-Hamas itu.