Advertisement
Categories: Pilpres

Penilaian Debat Cawapres : Gibran 9, Mahfud 7, Cak Imin 6

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Guru Besar, BINUS University, Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, mengatakan debat Cawapres yang berlangsung hari Jumat (22/12) memperlihatkan banyak kejutan.

Menurut Dr. Tirta, penampilan Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dinilai buruk.

“Bahkan saat diminta bertanya pun yang seharusnya kesempatan menyerang, Cak Imin seolah menjadi ‘jubir’ Gibran karena mempersilakan Gibran menyampaikan tips dan trik sukses sebagai walikota Solo,” katanya dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Sabtu (23/12).

“Ketika ditanya gagasan tentang perdagangan, yang disampaikan adalah meningkatkan kualitas produksi dalam negeri sehingga bisa bersaing,” sambungnya.

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imij. [Foto Tangkapan layar]

Namun hal ini juga masih mengambang. Upaya yang ada selama ini masih bersifat parsial, tumbuh sendiri-sendiri dan tidak ada gerakan terstruktur, demikian ungkap Cak Imin.

Ia mendorong diplomasi agar lebih ekspansif dengan ‘menylepet’ para duta besar dalam melakukan tugasnya agar tidak normatif semata. Dalam pernyataan pembukaan maupun penutupnya, Cak Imin banyak mengeluarkan jargon-jargon yang tidak dijelaskan secara komprehensif.

“Akibatnya, tidak menambah kualitas debat secara substansi maupun penampilan sebagai seorang calon wakil presiden. Saya menilai penampilan Cak Imin : enam (6),” jelasnya.

Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. [Foto Tangkapan layar]

Selanjutnya, Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dinilai sangat baik dan di luar dugaan banyak orang. Ia menjungkirbalikkan anggapan orang bahwa ia takut berdebat. Gibran menguasai substansi, penuh percaya diri, humble namun tetap simpatik.

“Dengan bekal pengalaman sebagai walikota Solo sangat membantu memahami dan menyampaikan apa yang telah dikerjakan sehingga tidak mengawang-awang. Ide tentang keberlanjutan, percepatan dan penyempurnaan relatif dapat disampaikan dengan lancar dan mudah dicerna publik awam sekalipun,” jelasnya.

Narasi tentang pembangunan infrastruktur fisik, sosial, kemanusiaan yang seimbang, hilirisasi nikel hingga digital sampai soal stunting, tersampaikan secara runut dan terlihat logis.

Page: 1 2

Share
Published by
Ronalds Petrus Gerson

Recent Posts

5 Tradisi Natal yang Berbeda di Setiap Negara

Setiap negara biasanya memiliki budaya masing-masing yang meriah dalam merayakan Hari Raya Natal, salah satunya…

3 jam ago

4 Tips Touch Up Setelah Keringetan karena Rayakan Natal Seharian

Meskipun riasan terlihat cantik di pagi hari, bukan tidak mungkin riasan kembali kusam dan luntur…

3 jam ago

Review Film : Home Alone, Film Natal yang Timeless

Siapa sih yang berlum pernah nonton Home Alone? Hampir semua generasi milenial, pasti pernah menonton…

3 jam ago

VIRAL : Demi Nonton di TV Baru, Mobil Ini Ngebut Sampai Bikin…

Saat membeli barang baru, tidak bisa dipungkiri kita memang menjadi senang dan ingin cepat-cepat pulang…

4 jam ago

Review Film : Home Alone 2 Lost in New York

Home Alone 2: Lost in New York, dirilis pada tahun 1992, melanjutkan petualangan Kevin McCallister…

4 jam ago

Keluarga Nadine Chandrawinata Hiasi Pohon Natal yang Ditanam dari Kecil

Ada yang berbeda pada perayaan natal keluarga Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara. Pada natal 2024…

4 jam ago