Kamis, 19 September 2024
Kamis, 19 September 2024

UEFA Gak Peduli Putusan Pengadilan Uni Eropa, Tetap Tolak European Super League

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengadilan Uni Eropa menyatakan bahwa UEFA dan FIFA melanggar aturan, bahwa mereka tidak berhak melarang klub-klub untuk berkompetisi di European Super League. UEFA pun tetap berpegang teguh dengan pendiriannya untuk menolak European Super League.

Diketahui, bahwa sebelumnya European Super League kembali mencuat ke muka publik pasca putusan Pengadilan Uni Eropa, yang menyatakan bahwa FIFA dan UEFA melanggar aturan karena melontarkan larangan terhadap para klub yang ingin mengikuti European Super League.

Pengadilan Uni Eropa bahkan menyebut bahwa larangan tersebut merupakan sebagai bagian dari monopoli, dan juga bertentangan dengan asas kebebasan klub-klub.

Penolakan European Super League itu sendiri sejatinya memang sudah ada sejak European Super League bergulir April 2021 lalu. Bersama FIFA, ada juga ancaman pembekuan yang kemudian ditujukan untuk para klub yang ikut main di European Super League tersebut.

Larangan-larangan FIFA dan UEFA itu lah yang kemudian jadi salah satu poin penting dari putusan Pengadilan Uni Eropa. Selain itu, ada juga putusan yang menyatakan bahwa European Super League juga sejatinya tak harus mendapatkan izin untuk dilangsungkan.

“UEFA memperhatikan keputusan yang disampaikan hari ini oleh ECJ (Red- Pengadilan Uni Eropa) dalam kasus European Super League,” tulis pernyataan UEFA, seperti dikutip Holopis.com.

“Keputusan ini tidak menandai dukungan atau validasi terhadap European Super League, ini justru menggarisbawahi kekurangan yang sudah ada dalam kerangka pra-otorisasi UEFA, sebuah aspek teknis yang telah diakui dan ditangani pada Juni 2022,” tambahnya.

“UEFA luar biasa dengan kekuatan peraturan barunya, dan khususnya bahwa peraturan tersebut mematuhi semua hukum dan regulasi Eropa yang relevan. UEFA tetap teguh dalam komitmennya menegakkan piramida sepakbola Eropa, memastikan bahwa piramida terus melayani kepentingan masyarakat yang lebih luas,” lanjutnya.

“Kami akan terus membentuk model olahraga Eropa secara kolektif dengan asosiasi-asosiasi nasional, liga, klub, penggemar, pemain, pelatih, institusi Uni Eropa, pemerintah, dan para mitra,” lanjutnya.

“Kami percaya bahwa piramida sepakbola Eropa berbasis solidaritas, yang dinyatakan oleh para penggemar dan seluruh pemangku kepentingan sebagai model yang tak tergantikan, akan dilindungi dari ancaman kompetisi sempalan melalui undang-undang Eropa dan nasional,” tutup pernyataan UEFA.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Tim Homeless Indonesia Siap Tampil di HWC 2024 Korsel, Kemenpora Harap Ada Perbaikan Peringkat

Tim Homeless Indonesia siap tampil di kompetisi Homeless World Cup atau HWC 2024 Seoul, Korea Selatan. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI pun berharap skuad Garuda bisa memperbaiki peringkat di ajang tersebut.

China Open 2024 : Fajar/Rian Lanjut ke Perempat Final, Leo/Bagas Keok

Indonesia kembali meloloskan satu wakil ke perempat final China Open 2024 atas nama Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dari ganda putra. Ada pun Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana yang harus angkat koper dari dari kejuaraan usai kalah di 16 besar.

Update Klasemen Liga 1 Per Pekan ke-5 : Borneo FC Tetap Teratas

Borneo FC Samarinda tetap duduk di puncak klasemen Liga 1 dengan total 13 poin, diikuti oleh Persebaya Surabaya dan PSM Makassar di peringkat dua dan tiga.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru