Advertisement
Categories: Pilpres

Mahfud MD Ogah Jadi Cawapres Anies Karena Visinya Tidak Jelas

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mahfud MD kembali mengungkit cerita bahwa dirinya telah diminta untuk menjadi pendamping Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden.

Dalam sesi tanya jawab dalam kuliah umum di Universitas Bung Hatta, Kota Padang, Sumatra Barat, Mahfud MD mengungkapkan ada utusan dari PKS untuk menawari dirinya jabatan tersebut.

“Betul, saya pernah ditawari untuk menjadi cawapresnya Pak Anies. Tetapi bukan oleh koalisi, oleh PKS. Pada waktu itu PKS menggagasi beberapa orang, lalu datang ke rumah saya, ‘Bapak mau nggak kalau kami calonkan sebagai cawapresnya Pak Anies karena kami koalisi?” kata Mahfud dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Senin (18/12).

Menko Polhukam RI itu pun langsung menolak mentah-mentah tawaran tersebut karena dirinya sudah mendapatkan informasi bahwa Partai Demokrat akan keluar dari koalisi.

“Saya bilang waktu itu tidak. Kenapa? Karena koalisi Anda saat itu, ketika itu, koalisi Anda itu mau pecah. Itu Partai Demokrat yang dipimpin oleh AHY bilang, kalau tidak mencalonkan AHY, Demokrat akan keluar dari koalisi,” bebernya.

Sebab, apabila Mahfud masuk dan Demkorat keluar, maka koalisi tidak memenuhi syarat pengajuan capres. Terlebih, dirinya waktu itu tidak mengetahui apa sebenarnya visi yang dibawa oleh Anies Baswedan dan Partai Nasdem.

“Yang kedua, kita belum bicara visi. Apa yang mau diperjuangkan oleh Anies dan Nasdem? Belum pernah bicara. Sehingga saya katakan tolak,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mahfud pun menyatakan dirinya tetap ingin melindungi Presiden Jokowi agar tidak dituduh pemerintah berperan untuk menghancurkan koalisi perubahan.

“Jangan sampai menuduh Pak Jokowi menyusupkan orang ke situ agar pecah, saya yang menjamin pada publik bahwa pemilu ini akan jadi dan Pak Anies tidak boleh ada yang menghalanginya, agar Pak Anies tidak terhalang mencalonkan, saya tidak mau jadi wakilnya agar koalisinya tidak solid,” jelasnya.

Mahfud mengatakan beruntung Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bergabung koalisi Anies, maka tetap memenuhi syarat. Apa yang diprediksinya benar, Partai Demokrat keluar koalisi.

“Sehingga saya tidak ingin memecah belah, saya bilang. Pokoknya saya sudah mengatakan ke masyarakat, pemilu harus jadi dan tidak boleh ada seorang pun menggagalkan pencalonan Anies, maka saya tidak mau,” pungkasnya.

Share
Published by
Ronald Steven

Recent Posts

Justin Baldoni Bantah Tudingan Pelecehan Seksual, Sebut Blake Lively Bersandiwara

Dunia perfilman Hollywood saat ini sedang dihebohkan dengan skandal yang melibatkan dua nama besar yaitu…

11 menit ago

Polisi Tangkap Sopir Ugal-ugalan di Pakuwon City Surabaya, Pengaruh Alkohol, Tes Narkoba Belum Keluar

JAWA TIMUR - Sebuah aksi sopir ugal-ugalan terjadi di kawasan jalan tembusan Pakuwon City pada…

26 menit ago

Mayor Teddy Jelaskan Erdogan Tak Walkout, Begini Kondisinya

JAKARTA - Kabar tentang Recep Tayyip Erdogan walkout saat Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto berbicara…

41 menit ago

Kecelakaan Mobil Minibus vs Kereta Pandhalungan di Jember, Tak Ada Korban Jiwa

JAKARTA - Sebuah mobil minibus merk Honda Mobilio berpelat nomor polisi P 1677 GI tersambar…

56 menit ago

PDIP Minta Presiden Prabowo Kaji Ulang Penarapan PPN 12 Persen Tahun Depan

JAKARTA - Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengatakan bahwa pihaknya tidak menolak kenaikan PPN 12…

1 jam ago

Kecelakaan di Malang Gegara Truk Tak Kuat Menanjak, 4 Orang Penumpang Bus Meninggal

JAWA TIMUR - Sebuah bus pariwisata Tirto Agung bernomor polisi S 7607 UW mengalami kecelakaan…

1 jam ago