HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jumlah tenaga kerja di Indonesia yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terus bertambah. Pada periode Januari – Oktober 2023 saja, korban PHK di Tanah Air mencapai 45.576 orang.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang dikutip Holopis.com, jumlah tenaga kerja yang terkena PHK tersebut bertambah 3.299 orang atau naik 7,8 persen hanya dalam kurun satu bulan saja.
Adapun berdasarkan data yang sama, Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi yang mencetak korban PHK terbanyak dalam kurun waktu 10 bulan terakhir. Total terdapat 15.749 korban PHK di provinsi ini.
Selanjutnya, provinsi kedua yang mencetak korban PHK terbanyak masih di Pulau Jawa, yakni provinsi Jawa Tengah (Jateng), dengan jumlah korban PHK mencapai 8.296 orang.
Kemudian disusul Jawa Timur (Jatim) di urutan ketiga provinsi dengan jumlah tenaga kerja yang kena PHK sebanyak 6.267 orang.
Sementara untuk tiga provinsi dengan jumlah tenaga kerja yang kena PHK paling sedikit, yakni Sulawesi Barat (Sumbar) sebanyak 4 orang, Papua Barat 7 orang, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) 10 orang.
Berikut 10 provinsi dengan tenaga kerja ter-PHK paling banyak selama Januari-Oktober 2023:
- Jawa Barat : 15.749 tenaga kerja
- Jawa Tengah : 8.296 tenaga kerja
- Jawa Timur : 6.267 tenaga kerja
- Kalimantan Selatan : 2.176 tenaga kerja
- Kalimantan Utara : 1.766 tenaga kerja
- Sulawesi Tengah : 1.550 tenaga kerja
- Jawa Timur : 1.543 tenaga kerja
- Kalimantan Timur : 1.496 tenaga kerja
- DKI Jakarta : 1.259 tenaga kerja
- Riau : 886 tenaga kerja.
Sebagaimana diketahui, sempat heboh sebelumnya aksi boikot terhadap produk-produk dari pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan dukungan Israel dalam melancarkan agresi militer terhadap Palestina.
Bahkan aksi boikot tersebut dimuluskan dengan adanya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengimbau masyarakat untuk tidak membeli produk-produk pihak yang mendukung kelompok zionis tersebut.