HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pihak TNI sampai dengan saat ini terus mengupayakan upaya persuasif dalam operasi pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dari penyanderaan KKB.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon menyatakan, mereka sebenarnya juga menyiapkan antisipasi jika terjadi keadaan darurat.
“Kita tetap juga menyiapkan langkah-langkah antisipasi apabila terjadi kontigensial,” kata Richard dalam keterangannya pada Rabu (12/12) seperti dikutip Holopis.com.
Richard menyatakan, sesuai dengan instruksi yang disampaikan Panglima TNI, mereka lebih mengedepankan soft aproach demi menghindari kerugian yang lebih besar.
“Mohon doa restunya, semoga mendapat jalan terbaik kita juga tahu yang namanya negosiasi pasti ada proses dan waktu dan ini kita terus berjuang mengedepankan soft aproach,” tukasnya.
Kondisi Philips pun saat ini berdasarkan informasi yang didapatkan masih dalam keadaan sehat-sehat meski sebelumnya sempat ada ancaman pembunuhan.
“Kondisi pilot yang kami terima sampai saat ini sehat, masih di sana dan kita monitor terus,” imbuhnya.
Richard kemudian mengklaim bahwa tidak ada kendala apapun dalam proses pembebasan pilot Susi Air. Bahkan, KKB pun saat ini juga tidak mengajukan permintaan apapun untuk pembebasan Pilot Susi Air.
“Tidak ada, kita berjuang terus dan kita berupaya terus semoga Tuhan merestui kita. (Permintaan KKB) Nggak ada,” tuntasnya.
Sebagai informasi, pilot Philip Mark Mehrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu. Nasib Philip Mark Mehrtens yang sudah 10 bulan disandera KKB itu belum diketahui pasti.