HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, Letnan Kolonel (purn) TNI Susanto membenarkan bahwa memang ada 5 (lima) jasad manusia ada d kampusnya, yang terdiri dari 1 perempuan dan 4 laki-laki.

“Unpri Medan memiliki Fakultas Kedokteran yang berdiri sejak 2008 jadi di fakultas tersebut memiliki beberapa laboratorium untuk menunjang proses belajar-mengajar,” kata Letkol purn Susanto dalam keterangannya, Rabu (13/12) seperti yang dikutip Holopis.com.

Ia membantah bahwa keberadaan jenazah tersebut adalah tindakan kriminalitas atau hasil pembunuhan yang sengaja dletakkan di dalam kampusnya, melainkan jasad yang telah diawetkan dan didapat untuk kebutuhan penelitian anatomi.

“Salah satu laboratorium adalah laboratorium anatomi atau ilmu urai. Di dalam salah satu laboratorium anatomi, salah satu media belajar adalah cadaver, yaitu tubuh manusia yang diawetkan,” ujarnya.

Sehingga soal penemuan jasad manusia itu, Susanto menyatakan dengan tegas bahwa kelimanya memang obyek penelitian di Fakultas Kedokteran UNPRI Medan.

“Di laboratorium anatomi FK Unpri terdapat lima cadaver, satu perempuan, empat laki-laki,” tegasnya.

Bahkan kata Susanto, kelima jenazah manusia yang diawetkan itu pun sudah ada sejak tahun 2005 lalu.

“Cadaver tersebut telah diadakan oleh rektor sebelumnya oleh Profesor Dr Jakobus Tarigan pada 2005,” sambungnya.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa kadaver dalam istilah medis, sastra, hukum, atau forensik yang merupakan istilah untuk mendeskripsikan badan atau tubuh manusia yang sudah mati atau tidak bernyawa lagi, kemudian diawetkan untuk kebutuhan penelitian.

Penggunaan kadaver tersebut tertuang di dalam beberapa regulasi di Indonesia, termasuk di Undang-Undang (UU) Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 1981, dengan perubahannya yakni PP Nomor 53 Tahun 2021 tentang Transplantasi Organ dan Jaringan Tubuh.