4. Hemat untuk Jangka Panjang
Selain tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan perawatan servis berkala, pengguna mobil listrik juga tak perlu membeli BBM sehingga pengeluaran dapat ditekan dan dialihkan ke tabungan.

Jelas, untuk jangka waktu panjang mobil listrik memang jauh lebih hemat ketimbang mobil konvensional yang mengharuskan pemiliknya mempersiapkan uang setiap tiga atau enam bulan sekali untuk perawatan berkala.

5. Bebas Ganjil-Genap
Beberapa kota besar di Indonesia telah menerapkan aturan Ganjil-Genap untuk mengatasi kemacetan. Tapi, pemilik mobil listrik tidak perlu khawatir karena saat ini kendaraan tesebut bebas dari aturan Ganjil-Genap.

Mobil listrik akan ditandai dengan kelir biru pada bagian bawah pelat nomor yang akan dibebaskan oleh petugas kepolisian ketika memasuki wilayah Ganjil-Genap.

Kekurangan Mobil Listrik :

Home Charging PLN
Hone charging atau pengisian daya mobil listrik PLN yang dipasang di rumah. [Foto : Ist]

1. Harga Mobil Listrik Masih Mahal
Untuk harga mobil di Indonesia masih terbilang mahal, beberapa produsen yang menjual mobil listrik di Indonesia seperti Wuling Air EV tipe Standard Range dijual seharga Rp 238 juta.

Sementara itu, Hyundai yang juga punya produk mobil listrik yakni Kona dan IONIQ 5 dijual di atas Rp 600 jutaan. Bahkan beberapa merk lainnya, dijual hingga miliaran rupiah.

Harga yang mahal ini, terpengaruh dari bahan baku pembuatan baterai disinyalir menjadi penyebab tingginya harga mobil listrik saat ini.

2. Infrastruktur Belum Memadai
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) belum banyak tersedia yang membuat masyarakat Indonesia ragu untuk beralih ke mobil listrik. Di Jakarta, SPKLU memang telah tersebar, tapi di wilayah lain masih sangat sulit untuk menemukannya.

Hyundai sendiri telah mempersiapkan Wall Mount Charging di 200 lokasi, tapi model tersebut tidak cocok untuk mobil listrik pabrikan lainnya. Sehingga aturan juga perlu diterapkan pada model colokan mobil listrik sehingga memiliki jenis yang sama.

3. Waktu Pengisian Baterai yang Lama
Biasanya, mobil konvensional hanya memerlukan waktu lima sampai 10 menit untuk mengisi BBM. Tapi, mobil listrik menggunakan waktu hingga 12-18 jam untuk mengisi baterai dari 0 sampai penuh, jika tak menggunakan jenis fast charging.

Namun, penggunaan fast charging juga tidak dianjurkan dipakai terlalu sering agar memperpanjang usia baterai mobil listrik. Oleh karena itu, pemilik mobil listrik harus selalu memperhatikan jumlah baterai.

4. Harga Baterai Masih Mahal
Hyundai mengatakan penggunaan baterai mobil listrik bisa sampai delapan sampai 10 tahun bergantung pada cara pengisiannya. Jika baterai sudah rusak maka perlu dilakukan penggantian dan harga baterai saat ini bisa mencapai setengah dari harga mobil.

Nah, itu dia kelebihan dan kekurangan dari mobil listrik. Sobat Holopis tertarik, untuk punya mobil listrik..?