HOLOPIS.COM, JAKARTA – Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengingatkan para aktifis 98 untuk tetap aktif menjaga demokrasi.
Hal itulah kemudian yang menurut Budiman menjadi salah satu alasannya berani mengangkat tangan saat Prabowo Subianto menanyakan mengenai para korban penculikan yang saat ini justru mendukungnya.
“25 tahun lalu otot kami (aktivis 98), kami pakai untuk melawan, hari ini untuk bersatu, untuk berkawan,” kata Budiman dalam pernyataannya pada Rabu (13/12) seperti dikutip Holopis.com.
Menurut Budiman, setiap 25 tahun sebuah bangsa akan mengubah agenda prioritasnya. Oleh karena itu, dengan fokus utama persatuan untuk keadilan dan kemajuan bangsa Indonesia, Budiman menganggap ini menjadi momentum yang sesuai.
“Sekarang kami siap bersatu untuk kemajuan dan keadilan Indonesia, karena tantangan kita sudah berbeda,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia berharap bahwa para aktivis 98 yang mendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 ini tidak hanya menjadi pajangan yang dihadirkan dalam momen-momen tertentu tetapi harus memberikan kontribusi nyata.
“Saya tidak mau teman-teman aktivis yang hari ini gabung dengan Prabowo, tidak jadi lukisan yang dipajang lima tahun sekali tapi tidak punya fungsi bersihkan ruang kotor,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya bahwa pada debat calon presiden yang telah berlangsung beberapa hari lalu, Prabowo Subianto kembali dicecar permasalahan pelanggaran HAM.
Dalam jawabannya, Prabowo pun menyatakan bahwa pihaknya akan selalu konsisten dalam penyelesaian perkara yang saat ini menjadi tanggung jawab dari Menko Polhukam Mahfud MD.