HOLOPIS.COM, JAKARTA- Kasus kekerasan yang menjerat nama putra dari aktor kawakan Willy Dozan, Leon Dozan menjadi sorotan publik termasuk psikolog forensik, Lita Gading.
Dalam unggahan video di akun instagram pribadinya @lita.gading, Lita menyoroti gangguan mental yang kemungkinan diidap Leon.
“Saya bingung sama kasus ini, coba kalian perhatikan, dia minta ulang wawancara, lucu ga? Apakah dia tidak punya etika atau tidak diajarkan orang tuanya menghadapi publik terutama wartawan, atau dia punya gangguan di dalam dirinya, kita harus cek,” ujar Lita menyoroti video saat konferensi pers Leon yang telah dibebaskan polisi seperti dikutip oleh Holopis.com, Minggu (10/12).
Lita mempertanyakan mengapa ia tidak dicek oleh psikolog saat ia di BAP, dan mengapa ia bisa dibebaskan hanya karena meminta maaf padahal ia punya kasus delik aduan dan delik biasa.
“Kok dia bisa dibebaskan hanya karena meminta maaf padahal dia punya kasusnya delik aduan yang menghina polisi dan delik biasa dengan melakukan kekerasan pada orang lain dan itu tidak bisa dihentikan,” lanjut Lita.
Konselor pernikahan dan hypnotherapist ini juga menyoroti akibat yang akan terjadi jika kasus seperti ini dibiarkan dan terus diekspos. Ia takut kasus yang dibiarkan seperti ini malah akan diikuti oleh anak-anak artis dan pejabat lainnya.
CEO dari Lita Gading Consultant ini juga mengharapkan agar jangan terjadi lagi kasus anak artis yang bisa berbuat seenaknya terhadap orang lain tanpa ada jerat hukum.
Ia berkeras ada yang salah dari pola tingkah Leon yang menurutnya harus dicek oleh pakar kesehatan jiwa seperti psiokolog.
“Saya bingung, dari yang saya lihat pola tingkahnya ini harus dicek oleh psikolog, something wrong with you,” tegas Lita.
Seperti diberitakan sebelumnya oleh Holopis.com, Leon Dozan ditangkap polisi karena kasus dugaan penganiayaan yang ia lakukan terhadap kekasihnya. Ia pun ditetapkan menjadi tersangka pada 17 November lalu dan ditahan.
Tak hanya itu, ia juga sempat mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas terhadap institusi kepolisian di Indonesia.