BerandaNewsRagamRiman Wahyudi : Cukup Marapi yang Terakhir, Jangan Sombong

Riman Wahyudi : Cukup Marapi yang Terakhir, Jangan Sombong

Dilarang mendirikan tenda di atas batas vegetasi. Jika dirasa area kurang memadai, buatlah titik-titik untuk camp, usahakan buat pos ranger di atas. Karena tidak ada jaminan apa pun untuk keselamatan pendaki jika nge-camp di atas batas vegetasi

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Praktisi hiking, Riman Wahyudi menyampaikan keprihatinan dan duka mendalam bagi para pendaki korban erupsi gunung Merapi yang mengalami aktivitas fulkanik pada hari Minggu (3/12) kemarin.

“Sebuah pelajaran pahit bagi dunia pendakian Gunung. Sedih kawan-kawan banyak yang jadi korban erupsi Marapi,” kata Riman dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (8/12).

Menurutnya, korban meninggal akibat aktivitas alam Gunung Merapi adalah yang terbanyak pasca insiden bencana alam yang sebelumnya. Di mana total korban meninggal di Gunung Merapi sebanyak 23 orang pendaki gugur.

“Ini salah satu jumlah korban terbesar pasca kejadian di Gunung Lawu, cukup sudah tragedi ini,” ujarnya.

Penerbit Iklan Google Adsense

Dalam menyikapi adanya insiden pendaki meninggal dunia tersebut, Riman pun memberikan edukasi agar para pendaki tetap bijak dalam mengambil keputusannya melakukan wisata alam itu. Apalagi berdasarkan informasi, sejumlah pendaki di Gunung Merapi melanggar standar operasional prosedur atau SOP keselamatan.

“Jangan sombong, awas diri. Alam liar memang indah, tapi bisa membunuhmu kapan saja,” tuturnya.

Ada hal yang sangat penting dipahami bagi para pendaki dengan melihat insiden yang terjadi di Gunung Merapi tersebut. Salah satunya adalah dengan memastikan semua pendaki mematuhi seluruh protokol yang ada.

“Pelajaran terpenting bagi para pendaki gunung, ikuti aturan SOP-nya bagaimana. Jangan sombong. Jangan takabur dan menyepelekan yang seolah olah remeh. Ikuti aturan yang benar Insya Allah bisa meminimalisir accident,” terang Riman.

Pria yang berprofesi sebagai jurnalis sekaligus penyedia jasa porter pendakian ini pun mengimbau kepada para calon pendaki, agar memilih gunung yang tidak aktif saja demi keselamatan. Pun bagi calon pendaki yang penasaran untuk mendaki gunung aktif seperti Merapi, maka semua pendaki harus benar-benar mempersiapkan secara matang.

“Untuk gunung berapi aktif apalagi status waspada, bijaksanalah. Cukup Marapi yang terakhir, jangan ada lagi korban,” tandasnya.

Bagi para pendaki, ia juga mengingatkan jangan sampai ada yang melakukan pendirian camp di atas batas vegetasi. Di mana di lahan itu tidak ada tumbuhan. Menurut Riman, itu adalah salah satu zona alam yang menunjukkan bahwa membangun camp di kawasan itu jelas sangat tidak aman.

Sementara jika melihat sejumlah video pendakian sebelum insiden merapi erupsi, ada sejumlah pendaki yang membangun tenda di atas kawasan zona vegetasi.

“Dilarang mendirikan tenda di atas batas vegetasi. Jika dirasa area kurang memadai, buatlah titik-titik untuk camp, usahakan buat pos ranger di atas. Karena tidak ada jaminan apa pun untuk keselamatan pendaki jika nge-camp di atas batas vegetasi,” tuturnya.

Atas insiden gunung merapi, Riman menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada seluruh korban.

“Cukup Marapi yang terakhir. Duka cita kami sesama pendaki gunung,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

Jokowi Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Papua Nugini dan Afghanistan

Presiden Jokowi (Joko Widodo) secara resmi melepas bantuan kemanusiaan senilai 18 miliar rupiah kepada Pemerintah Papua Nugini.

Pamer Kondisi Fit, Prabowo Lari Kecil dan Pose Gaya Silat di Istana

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menunjukan kondisinya kian sehat pasca menjalani operasi kakinya beberapa waktu lalu.

Perjalanan Akademis Firmanto Laksana: Dari Ketua Bidang PERADI hingga Guru Besar Kehormatan Unissula

Ketua Bidang Pendidikan Profesi Advokat, Sertifikasi, dan Kerja Sama DPN Peradi, Firmanto Laksana, dikukuhkan sebagai guru besar kehormatan Unissula, Semarang.

Penampilan di Minggu Terakhir PRJ 2024, Ada Rizky Febian Hingga Kotak!

Keseruan Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) akan masih terus berlanjut hingga tanggal 14 Juli nanti.

Guru Besar Unissula, Firmanto Laksana Dorong Pengembangan Industri Golf Tanah Air

Menantu pengacara kondang Otto Hasibuan ini telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung perkembangan industri golf di Indonesia.

Tahun Baru Islam Harus Jadi Ajang Kontemplasi Nasionalisme

Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia, Prof Mahfud MD, mengatakan bahwa tahun baru Islam harus menjadi ajang untuk perenungan bagi seluruh bangsa Indonesia untuk merawat nasionalisme dan rasa persaudaraan antar sesama anak bangsa.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS