HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ganjar Pranowo mengungkapkan fakta bahwa dirinya sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah pemodal dari negara asing menjelang Pilpres 2024.
Komunikasi dengan para pemodal itu menurut pria yang pernah tersangkut kasus korupsi e-KTP tersebut berkaitan dengan rencana kelanjutan pembangunan IKN Nusantara.
“Mulai banyak para investor, negara-negara sahabat mulai berkomunikasi dengan tim kita, ngobrol dengan tim kita,” kata Ganjar saat mengunjungi IKN Nusantara pada Kamis (7/12) seperti dikutip Holopis.com.
Ganjar yang kemudian dianggap bertanggung jawab di masalah Desa Wadas itu berdalih bahwa sampai saat ini komunikasi tersebut baru sebatas tahap penjajakan dan belum ada kesepakatan tertentu.
“Itu sebenarnya untuk menunjukkan, kira-kira nanti dari kandidat capres ini akan ke mana terhadap mereka-mereka,” klaimnya.
Pasalnya, para investor tersebut mengakui juga masih belum bisa memastikan untuk memberikan modalnya melihat situasi politik yang berkembang nantinya.
“Investor wait and see saya kira karena menunggu iklim politik aja. Iya itu aja, pasti wait and see-nya karena itu,” tuturnya.
Mengenai pembiayaan IKN, Ganjar kemudian berencana akan mengesampingkan investor dan menyedot dana APBN apabila dirinya terpilih menjadi presiden.
“Ini membangun ibu kota loh. Kalau bangun ibu kota seoptimal mungkin kita menggunakan kekuatan sendiri. Tapi ketika kemudian ada private sector yang nantinya memungkinkan untuk kita ajak paling ivestor kita menawarkan di sana,” ujarnya.
“Nah pada wilayah itulah diserahkan kepada mereka (investor). Tapi, tidak akan pernah menarik kalau kemudian kita tidak bisa memberikan insentif,” sambungnya.