HOLOPIS.COM, JAKARTA – Berurusan dengan seseorang yang mengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik dapat menjadi tantangan dan menguras emosi.
NPD ditandai dengan beberapa ciri di bawah ini:
- Dalam sebuah obrolan, objeknya selalu dirinya sendiri
- Merasa tidak pernah salah
- Menyukai hal-hal mewah
- Merasa dirinya spesial
- Tidak peduli dengan perasaan orang lain
- Kurang empati
Menjalani hubungan dengan individu narsistik baik itu anggota keluarga, teman, rekan kerja, atau pasangan romantis, memerlukan pendekatan yang bijaksana dan strategis.
Dalam artikel ini, tim Holopis.com akan mengeksplorasi tips untuk membantu Sobat Holopis mengatasi dan menjaga mental Anda saat menghadapi orang dengan NPD.
1. Sadarkan Diri Sendiri
Memahami karakteristik dan perilaku orang dengan NPD adalah langkah pertama untuk mengatasinya secara efektif. Biasakan diri Anda dengan gejala, sifat, dan tantangan potensial yang mungkin timbul dalam hubungan dengan individu yang mengidap NPD.
Pengetahuan memberdayakan Anda untuk membuat keputusan dan tindakan yang tepat untuk menetapkan harapan yang realistis.
2. Tetapkan Batasan
Menetapkan batasan yang jelas dan tegas sangat penting ketika berhadapan dengan seseorang yang mengidap NPD. Komunikasikan dengan jelas batasan Anda dan terapkan konsekuensi ketika batasan tersebut dilanggar.
Sadarilah bahwa pengidap NPD mungkin menguji atau mengabaikan batasan, dan penting untuk tetap konsisten dalam menjunjungnya.
3. Pertahankan Harapan yang Realistis
Terimalah bahwa individu dengan NPD mungkin tidak mampu berempati atau memahami perspektif Anda sepenuhnya. Sesuaikan ekspektasi Anda dan fokuslah untuk melindungi kesehatan mental Anda sendiri daripada mencari validasi atau dukungan emosional dari orang narsistik.
4. Perawatan diri adalah prioritas
Prioritaskan perawatan diri untuk menjaga kesehatan mental dan emosional Anda. Terlibat dalam aktivitas yang memberi Anda kegembiraan, relaksasi, dan rasa damai.
Baik itu melatih kesadaran, berolahraga, atau menghabiskan waktu bersama teman-teman yang suportif, jadikan perawatan diri sebagai hal yang tidak bisa dinegosiasikan, dan bagian dari rutinitas Anda.
5. Hindari Gaslighting
Orang narsisis dikenal karena melakukan gaslighting, sebuah taktik manipulatif yang berupaya membuat korbannya meragukan persepsi dan kewarasannya.
Percayalah pada naluri Anda dan tolak upaya gaslighting dengan mempertahankan rasa percaya diri yang kuat dan mencari validasi dari sumber yang dapat dipercaya.
6. Batasi Investasi Emosional
Sadarilah bahwa mencoba mengubah atau “memperbaiki” seseorang dengan NPD mungkin merupakan tugas yang mustahil. Minimalkan investasi emosional Anda dalam mengubah perilakunya dan fokuslah untuk melindungi diri Anda dari bahaya emosional.
Terimalah bahwa tindakan mereka adalah cerminan dari masalahnya sendiri, bukan nilaimu.
7. Carilah Dukungan Profesional
Berurusan dengan seseorang dengan NPD bisa sangat melelahkan secara emosional, dan mencari bimbingan dari ahli kesehatan mental dala, hal ini psikolog dapat memberikan dukungan yang sangat berharga.
Seorang terapis atau konselor dapat menawarkan strategi penanggulangan, validasi, dan ruang yang aman untuk mendiskusikan pengalaman Anda.
8. Dekatkan Diri dengan Support System
Kelilingi diri Anda dengan jaringan teman dan keluarga yang mendukung dan memahami tantangan yang Anda hadapi. Memiliki sistem pendukung yang andal sangat penting untuk validasi emosional dan dapat memberikan perspektif ketika menghadapi kompleksitas hubungan dengan seseorang dengan NPD.
9. Pertimbangkan Membatasi Kontak
Dalam beberapa kasus, membatasi atau bahkan memutuskan kontak dengan individu narsistik mungkin diperlukan demi kesejahteraan Anda. Evaluasi tingkat toksisitas dalam hubungan tersebut dan buat keputusan yang memprioritaskan kesehatan mental dan kebahagiaan Anda secara keseluruhan.
Dengan mendidik diri sendiri, menetapkan batasan yang jelas, memprioritaskan perawatan diri, dan mencari dukungan, Anda dapat menavigasi hubungan yang menantang ini dengan lebih jelas dan kuat.
Ingatlah bahwa kebahagiaan Anda adalah yang terpenting, dan tidak masalah jika Anda memprioritaskan kesehatan mental Anda sendiri saat menghadapi perilaku orang yang narsistik.