HOLOPIS.COM, SUMBAR – Petugas gabungan bersama dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) masih berupaya melakukan evakuasi terhadap 28 pendaki dari puncak gunung Marapi yang terjebak saat erupsi terjadi, Minggu (3/12).
Dari info yang disampaikan di akun Instagram BPBD Kota Bukittinggi, 48 pendaki berhasil di evakuasi sementara 28 pendaki lainnya masih dalam proses evakuasi.
Sebelumnya di infokan bahwa 70 orang pendaki yang masih terjebak diatas saat Gunung Marapi erupsi.
Dari data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) ada 70 pendaki yang tercatat dalam simaksi mendaki Gunung Marapi dari dua lokasi yakni Batu Palano berjumlah 57 orang, dan dari Koto Batu Berjumlah 13 orang.
“Ada 70 orang dan kami masih berupaya melakukan evakuasi semua pendaki, ” Ujar Kepala Balai KSDA Sumbar Eka Dhamayanti dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.
Eka Dhamayanti menjelaskan bahwa pendaki yang melalui dari Pos Pendakian Koto Baru sudah berada di Pos 4. Sedangkan pendaki yang naik dari Batu Palano telah ada yang turun, tapi baru 2 orang.
“Dari Batu Palano baru 2 orang yang turun dari 13 pendaki. Terkait dengan erupsinya Gunung Marapi untuk sementara pendaftaran pendakian melalui boking online ditutup hingga waktu yang belum ditentukan,” jelasnya.
Seperti yang diketahui bahwa Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat ini erupsi pada hari Minggu 03 Desember 2023 pukul 14:54 WIB.
Untuk ketinggian kolom belum teramati namun Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara ini ± 4 menit 41 detik.
Sementara itu di lini masa Twitter (X) masyarakat yang tinggal tidak jauh dari Gunung Marapi banyak yang merekam dertk detik erupsi. Bahkan tidak sedikit yang memposting telah terjadi hujan baru kerikil juga hujan berani belerang.
Selain itu, salah satu pendaki wanita bernama Yashiril Amri sempat merekam kondisi terakhirnya saat Gunung Marapi Erupsi.
Hal ini disampaikan oleh akun X @andypitopang7
Video terakhir Mahasiswi berusia 20 tahun itu sempat diketahui berada di kawasan Tugu Abel. Belum diketahui bagaimana kondisi terkini warga asal Turawan, Batusangkar tersebut.