HOLOPIS.COM, JAKARTA – Letjen TNI (purn) Doni Monardo meninggal dunia pada hari Minggu (3/12) pukul 17.36 WIB di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan. Ia menghembuskan nafas terakhirnya usai berjuang melawan stroke yang diidapnya.
Lantas siapa sih Doni Monardo ini?
Doni Monardo memang lahir di Cimahi, Jawa Barat. Namun sebenarnya ia berdarah Minang, sebab sang ayah Nasrul Saad berasal dari Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar, sementara sang ibu Roeslina berasal dari Nagari Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar.
Ayah Doni adalah seorang prajurit TNI. Akibatnya, ia pun berpindah-pindah mengikuti penugasan sang ayah di berbagai daerah. Saat ibunda hamil tua, sang ayah berada di Cimahi hingga ia lahir.
Namun pada saat massa kecil, Doni Monardo berada di Aceh, hingga sampai masuk pendidikan Sekolah Menengah Akhir pada tahun 1981, ia berpindah ke Padang untuk melanjutkan studinya. Usai lulus SMA, ia pun mengikuti pendidikan militer dan lulus pada tahun 1985, dari sanalah karir militer Doni Monardo dimulai.
Sosok Doni Monardo dikenal memiliki prestasi yang cukup gemilang sepanjang dirinya berdinas di Militer. Bahkan salah satu penugasannya di luar negeri pun yang dinilai sangat menonjol.
Di TNI AD, Doni Monardo berada di Kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Pengalamannya di tahun 1998 – 1999 di mana saat itu adalah awal era reformasi, dirinya sudah berdinas sebagai Komandan Batalyon 11 Grup 1/Kopassus. Kemudian di tahun 1999 – 2021 ia dipercaya menjadi Komandan Batalyon Infanteri 741/Satya Bhakti Wirottama. Lantas pada tahun 2001 – 2003 dirinya mulai masuk menjadi Pasukan Pengamanan Presiden dengan jabatan sebagai Komandan Detasemen Markas Markas Paspampres, hingga akhirnya pernah dipercaya juga sebagai Danpaspampres masa bakti 2012 – 2014.
Kemudian di sepanjang pengalaman kedinasannya di TNI tersebut, ia juga pernah dipercaya menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) pada tahun 2014 – 2015. Lantas ia pun ditugaskan untuk menjadi Panglima Daerah Militer di dua wilayah, yakni Pangdam XVI/Pattimura (Kepulauan Maluku) periode 2015 – 2017, dan Pangdam III/Siliwangi (Jawa Barat) periode 2017 – 2018.
Selanjutnya, Doni Monardo juga pernah dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menggantikan Willem Rampangilei. Doni saat itu sudah berpangkat sebagai Letnan Jenderal TNI dan berdinas selama periode 2019 – 2021. Dan tampaknya, salah satu bukti kemampuan Doni Monardo paling dikenal oleh publik ada di sini. Sebab, usai dilantik sebagai 9 Januari 2019, Indonesia dihantam oleh badai wabah pandemi Covid-19. Dimana suspek pertama kali muncul di Depok Jawa Barat pada tanggal 2 Maret 2020. Kemudian kasusnya merebak hingga 13 April 2020, Presiden Joko Widodo menetapkan Indonesia Darurat Covid melalui Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional.
Usai melepas kedinasannya di BNPB karena memasuki masa pensiun, Doni Monardo pun dipercaya menjadi Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) periode 2021 – 2016. Namun ia harus mengakhiri massa baktinya pada tanggal 3 Desember 2023 karena meninggal dunia akibat penyakit stroke yang dideritanya.
Itulah sekilas tentang sosok Doni Monardo, prajurit TNI berdarah Minang yang pernah berjibaku dengan pandemi Covid-19.
Dan berikut adalah profil Letjen TNI (purn) Doni Monardo.
Nama lengkap : Doni Monardo
Pangkat Militer : Letnan Jenderal TNI Purnawirawan
Matra : TNI Angkatan Darat
Massa dinas : 1985 – 2021
Tempat dan tanggal lahir : Cimahi, 10 Mei 1963
Meninggal : Jakarta, 3 Desember 2023
Penyakit : Stroke
Agama : Islam
Istri : Santi Ariviani
Anak : Azzianti Riani Monardo, Reizalka Dwika Monardo, dan Adelwin Azel Monardo
Ayah : Letkol CPM Nasrul Saad
Ibu : Roeslina
Mertua : Kolonel Art. (purn) Taufik Martha
Pendidikan :
– SMA Negeri 1 Padang
– Akademi Militer 1985
– Sesarcabif
– Lat Komando
– Dik Gultor
– Dik Pemburu
– Diklapa I
– Diklapa II
– Dik Jump Master
– Dik Free Fall
– Seskoad (1999)
– Sesko TNI
– Lemhannas (2012)
Jabatan Militer :
– Danyon 11 Grup 1/Kopassus (1998–1999)
– Danyonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1999–2001)
– Dandenma Paspampres (2001–2003)
– Katim Analis Intel Kolakoops TNI (2003–2004)-
– Waasops Danpaspampres (2004–2006)
– Danbrigif Linud 3/Tri Budi Mahasakti (2006–2008)
– Dan Grup A Paspampres (2008–2010)
– Danrem 061/Surya Kencana (2010–2011)-
– Wadanjen Kopassus (2011–2012)
– Danpaspampres (2012–2014)
– Danjen Kopassus (2014–2015)
– Pangdam XVI/Pattimura (2015–2017)
– Pangdam III/Siliwangi (2017–2018)
– Sekjen Wantannas (2018–2019)
Jabatan Non Militer :
Kepala BNPB (2019–2021)
Ketua Umum PPAD (2022 – 2023)
JAWA TIMUR - Sebuah aksi sopir ugal-ugalan terjadi di kawasan jalan tembusan Pakuwon City pada…
JAKARTA - Kabar tentang Recep Tayyip Erdogan walkout saat Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto berbicara…
JAKARTA - Sebuah mobil minibus merk Honda Mobilio berpelat nomor polisi P 1677 GI tersambar…
JAKARTA - Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengatakan bahwa pihaknya tidak menolak kenaikan PPN 12…
JAWA TIMUR - Sebuah bus pariwisata Tirto Agung bernomor polisi S 7607 UW mengalami kecelakaan…
Bagi para pencinta anabul (anak bulu) atau pencinta kucing, pasti tahu bahwa hewan menggemaskan yang…