HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia atau World Wildlife Conversation Day diperingati setiap tanggal 4 Desember. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi satwa liar.
Pada peringatan Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia tahun ini, perlu adanya aksi nyata untuk melindungi satwa liar. Hal ini dikarenakan satwa liar semakin terancam punah akibat berbagai faktor, seperti perburuan, perdagangan ilegal, dan perusakan habitat.
Menurut data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), terdapat lebih dari 32.000 spesies satwa liar yang terancam punah. Para spesies tersebut antara lain ; harimau, gajah, badak, orangutan, dan komodo, penyu belimbing, panda merah, gajah Sri Lanka, lumba-lumba Vaquita dan sebagainya.
Pemerintah Indonesia perlu terus meningkatkan upaya konservasi satwa liar. Upaya-upaya tersebut perlu dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi internasional.
Dengan adanya aksi nyata untuk melindungi satwa liar tersebut, diharapkan populasi satwa liar dapat pulih dan terhindar dari kepunahan.
Beberapa tahapan yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk membantu konservasi satwa liar seperti dengan tidak membeli produk yang terbuat dari satwa liar, seperti kulit, bulu, dan gading.
Jika ada pelanggaran terhadap konservasi satwa liar seperti perburuan atau perdagangan ilegal tersebut, masyarakat diharapkan agar segera menginformasikan kepada pihak berwenang agar bisa ditindaklanjuti dengan cepat.
Kemudian, peringatan World Wildlife Conversation Day ini juga diharapkan bsia semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendukung kegiatan konservasi satwa liar yang dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat atau organisasi internasional yang sudah berjalan selama ini.
Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita dapat berkontribusi untuk melindungi satwa liar dari kepunahan di planet bumi.