HOLOPIS.COM, JAKARTA – Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, menyatakan keberatannya atas statemen Ketua KPU Hasyim Asy’ari yang menyebut 5 kali debat Capres-Cawapres menghadirkan semua pasangan lengkap.
Ia hanya sepakat jika formatnya dikembalikan sesuai dengan Peraturan KPU, di mana format debatnya adalah ; 3 kali untuk Capres, dan 2 kali untuk Cawapres.
“TPN Ganjar Mahfud akan menerima itu. Yang kami tidak terima adalah satu format yang dibuat menyimpang dari UU KPU. Karena masyarakat tidak bisa lihat secara utuh siapa capres yang akan mereka pilih dan termasuk memilih cawapres yang bisa mereka pilih,” kata Todung dalam konferensi persnya secara virtual seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (2/12).
Tujuan pemisahan debat ini menurut Todung bagus untuk ajang uji publik secara transparan tentang seberapa layak kah Capres yang maju, termasuk seberapa cakapkah Cawapres yang mendampinginya.
“Agar jangan sampai kita membeli kucing dalam karung. Apalagi Indonesia akan menghadapi tantangan yang sangat besar ke depan. Geopolitik itu cepat sekali berubah. Kalau wapresnya yang nanti akan jadi tidak siap menghadapi itu semua, maka kita tidak akan siap menghadapi persoalan dan tantangan ke depan,” tuturnya.
Secara gamblang Todung menyatakan bahwa soal format debat capres-cawapres yang disuarakan oleh Hasyim, pihaknya sama sekali belum menyetujuinya. Sehingga ketika dibilang format itu sudah sesuai dengan kesepakatan semua pihak, tentu itu tidak benar adanya.
“TPN Ganjar Mahfud menyatakan belum ada kesepakatan dengan KPU soal format debat capres-cawapres yang akan diadaikan. Kami masih memberikan waktu kepada KPU agar agenda-agenda pertemuan antara TPN Ganjar Mahfud sehingga bisa mencapai kesepakatan,” tandasnya.
Terakhir, Todung pun mengingatkan kepada KPU agar menjalankan tugasnya sesuai dengan cara main yang sudah ada, baik dari UU Pemilu maupun Peraturan KPU.
“Kami harap KPU sadar bahwa tugas mereka adalah menjalankan UU,” pungkas Todung.
Sebelumnya beredar informasi bahwa KPU akan mengubah format Debat Capres-Cawapres 2024. Di mana debat yang dilangsungkan sebanyak 5 (lima) kali tersebut dihadiri oleh semua pasangan Capres-Cawapres.
Hal ini disampaikan Ketua KPU Hasyim As’ari dalam diskusi kelompok terpumpun (FGD) soal mekanisme debat capres-cawapres Pemilu 2024 di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (29/11) kemarin.
“Kami membayangkan ketiga pasangan (peserta Pilpres 2024) hadir. Jadi, tiga kali debat capres proporsi bicara calon presidennya lebih banyak, sedangkan debat cawapres proporsi bicara wakilnya bisa lebih banyak,” kata Hasyim.
Salah satu pilihan yang paling disukai adalah parcel kue kering. Sobat Holopis bisa menyiapkan berbagai…
Kecepatan laju motor di MotoGP, top speed bisa mencapai lebih dari 350 km/jam. Dalam catatan…
Dua gedung pencakar langit di Kazan, Rusia, menjadi sasaran serangan beberapa pesawat nirawak (drone) Ukraina,…
Pembalap MotoGP akan memacu motornya sekencang mingkin, untuk bisa berada di posisi terdepan. Selain adu…
Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), mengukuhkan Prof. Eva Achjani Zulfa, SH, MH sebagai Guru Besar…
Potongan tarif listrik sebesar 50 persen di bulan januari dan Februari 2025, diapresiasi YLKI (Yayasan…