Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Timnas Mali U-17 sukses keluar sebagai juara 3 Piala Dunia U-17 2023. Pelatih Soumalia Coulibaly, menyebut bahwa timnya tak hanya menorehkan prestasi saja, namun juga mendapatkan pengalaman berharga selama berpentas di Indonesia.

Sebelumnya diketahui, Mali U-17 sukses melewati hadangan Argentina U-17 di perebutan juara 3 Piala Dunia U-17 2023. Dalam pertandingannya di Stadion Manahan, Solo, pada Jumat (1/12), Mali mampu menang dengan skor telak, 3-0 tanpa balas.

Tiga gol kemenangan Mali U-17 itu pun dicetak oleh Ibrahim Diarra di menit 9, Mamadou Doumbia pada menit ke-45 dan oleh Hamdiou Makalou di menit 48.

Pasca pertandingan, Coulibaly mengungkapkan telah menganalisis Mali U-17 yang sudah melakukan perjalanan selama melakoni turnamen kelompok usia ini.

Dua kartu kuning yang didapat saat melawan Spanyol dan Prancis menjadi catatan yang tidak disukai oleh sang pelatih. Namun, menurutnya terkadang pemain harus mendapatkan sanksi dulu untuk bisa belajar.

“Ya, terkadang saya tidak senang dengan hal itu (kartu merah). Tetapi saat di lapangan kami tidak bisa menjaga reaksi pemain saat pertandingan. Ini tentu bisa jadi pelajaran dan pengalaman bagi para pemain muda agar bisa memikirkan lagi tentang kartu Merah di sebuah turnamen. Karena ini merupakan hal penting,” ujarnya Coulibaly, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com.

Lanjutnya, Coulibaly menyebut bahwa hasil tersebut menjadi penting untuk para pemain sepakbola muda Mali, terutama di skuad. Karena mereka melalui banyak pertandingan untuk bisa mencapai pencapaian terbaik di Piala Dunia U-17 2023.

“Untuk perkembangan pemain muda Mali, bisa dilihat dari performa tim ini di setiap kejuaraan yang diikuti. Mulai dari Kejuaraan Afrika U-17, lalu lolos sampai semifinal menempati peringkat 3-4, kemudian kami bermain di Piala Dunia U-17 yang menjadi next step berikutnya. Setiap pertandingan mereka semakin matang dan ini akan turut membuat tim pelapis mereka di Mali lebih bersemangat mengejar. Karena setelah ini, mereka akan dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20,” tambahnya.

Senada dengan Coulibaly, kapten Timnas Mali U-17, Ibrahim Diarra juga menyebut bahwa banyak pelajaran yang didapat selama bermain di Piala Dunia U-17 2023 Indonesia.

“Kami belajar banyak dalam turnamen ini, meskipun kita tidak bisa mendapatkan target kami, tapi kami masih di sini. Belajar bagaimana kita bermain sebagai tim, bagaimana kita menyikapi hal-hal di luar lapangan, dan belajar bagaimana lebih baik lagi di pertandingan selanjutnya. Itu yang terpenting,” ungkap Diarra.

Sebagai informasi tambahan, setelah Mali keluar sebagai juara 3, kini Piala Dunia U-17 2023 akan menggelar babak final, antara Timnas Jerman U-17 vs Timnas Prancis U-17 yang akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (2/12) malam WIB.