Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penyidik Kejaksaan Agung masih terus mendalami kasus korupsi tol Japek II MBZ menyusul adanya informasi perubahan spesifikasi dari beton menjadi baja.

Dimana kali ini penyidik pidana khusus Kejaksaan Agung menyasar kontraktor Tol Japek II adalah PT. Waskita Karya (WSKT) dalam hal ini W selalu Manajer Anggaran Divisi II Periode 2017 dalam daftar pemeriksaan.

Tak hanya itu, Subkontraktor adalah, PT. Bukaka Teknik Utama (BTU), yakni BH selaku Kepala Unit Usaha Jembatan 2010 – sekarang /Superintendent KSO Bukaka -Krakatau Steel 2018 – 2020 ikut dalam daftar pemeriksaan penyidik pada pekan ini.

Terakhir, WH (Koordinator Teknis PT. Delta Global Struktur- DGS) selaku Subkontraktor untuk Jasa Desain- Konstruksi Pembangunan Japek Elevated II.

Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana mengatakan, pemeriksaan dilakukan guna memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan.

“Semua dalam rangkaian membuat terang tindak pidana,” kata Ketut dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (2/12).

Namun, Ketut kemudian ogah menyinggung sudah sejauh mana alat bukti yang dikantongi terkait perubahan spesifikasi kerangka jembatan tol Japek II sepanjang 38 Km.

Pastinya, perkara ini mendapat atensi karena tidak lepas peresmian dilakukan Presiden pada Kamis (11/12) yang dihadiri Gubernur Jabar, Dirut PT. Jasa Marga, Dirut WSKT, Dirut PT. Jasamarga Jalanlayang Cikampek Djoko Dwijono yang terakhir dijadikan tersangka bersama tiga orang lainnya.

Dalam upaya menguak perubahan kerangka bangunan jembatan Tol MBZ, Mantan Dirut WSKT (April 2018 – Juli 2020) I Gusti Ngurah Putra sudah diperiksa, Rabu (11/10). Ia ikut hadir peresmian penggunaan Japek II oleh Presiden.

Lalu, Kompatriot Dirut Acset Indonusa (April 2017 – April 2020) Jefrey Gunadi Chandra Wijaya bahkan sampai tiga kali.

Pertama, sebagai Wakil Ketua KSO (Kerja Sama Operasi) WSKT -Acset, Rabu (5/4). Kedua dan ketiga sebagai Dirut Acset, Senin (16/10) dan Kamis (2/11). WSKT -Acset sendiri diketahui adalah Kontraktor Pengerjaan Tol Japek II berbiaya Rp 13, 5 triliun.

Nama Nyoman Wirya Adnyana (Direktur Operasi II WSKT) pun turut diperiksa pada Kamis (12/10). Sementara, Subkontraktor PT. DGS terakhir diperiksa BS (Staf) pada Selasa (28/11) dan Koordinator Teknis DGS inisial EM pada Rabu dan Kamis (23/11).

Sedangkan Subkontraktor PT. Krakatau Steel sebagai pemasok Baja sekaligus rekan KSO (Kerja Sama Operasi) PT. BTU terdapat sejumlah nama yang diperiksa.

Rabu (11/10), diperiksa Dirut PT. Krakatau Steel (KS) Periode 2017 – 2018 Mas Wigrantoro Roes Setijadi, Mantan Dirut KS Sukandar bahkan sudah dua kali diperiksa pada Senin (19/9) dan Kamis (5/10) dan Direktur Pemasaran KS Periode 2015 – 2016 Danang Danusiri diperiksa pada Kamis (6/4) dan Selasa (10/10).

Dari PT. BTU antara lain Direktur Operasional II Sofia Balfas diperiksa Selasa (16/5) dan terakhir Selasa (19/9) yang kemudian dijadikan tersangka dan Dirut BTU Irsal Kamarudin, Selasa (24/10).