BerandaNewsPolhukamMegawati Tuding Jokowi Bak Orde Baru, TKN Singgung Kasus Pakta Integritas BIN

Megawati Tuding Jokowi Bak Orde Baru, TKN Singgung Kasus Pakta Integritas BIN

Misalnya, apabila intelijen negara dipakai untuk menakuti, bahkan membuat pakta integritas PJ-PJ bupati atau walikota untuk memenangkan paslon tertentu.

HOLOPIS.COM, JAKARTA – TKN Prabowo-Gibran menanggapi pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyinggung pihak baru berkuasa mau bertindak seperti Orde Baru (Orba).

Sekertaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid pun kemudian balik menanyakan sejumlah indikasi pengerahan kekuatan tim Ganjar-Mahfud yang dianggap menghalalkan segala cara.

Dimana perilaku orde baru yang menggunakan instrumen negara digunakan untuk menakuti rakyat atau pihak lainnya sebenarnya terlihat jelas dalam beberapa kasus.

“Misalnya, apabila intelijen negara dipakai untuk menakuti, bahkan membuat pakta integritas PJ-PJ bupati atau walikota untuk memenangkan paslon tertentu,” kata Nusron dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (28/11).

Penerbit Iklan Google Adsense

Selain itu, Nusron juga menyinggung mengenai adanya pendamping desa, petugas-petugas PKH dan Kemensos juga digunakan untuk menakuti kelompok-kelompok penerima manfaat sosial.

“Seakan-akan program itu akan dihentikan kalau tidak dukung pasangan tertentu, hanya karena kebetulan menterinya dari partai yang bersangkutan,” bebernya.

Tak ketinggalan kemudian menurut Nusron adalah fenomena para pendamping desa menakuti pemerintah desa dan kemudian mengarahkan agar memilih pasangan tertentu. Sampai indikasi terjadinya peristiwa pendamping Pekerja Migran Indonesia juga melakukan hal serupa.

“Jadi sebenarnya yang menerapkan orba itu siapa? Menterinya siapa? Dari partai mana?” tanyanya.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa publik sempat dihebohkan oleh sebuah dokumen diduga adalah pakta integritas yang memuat komitmen untuk memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden di Pilpres 2024 Papua.

Dokumen tersebut ditandatangani oleh dua pejabat, yakni Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Barat Brigjen TNI Tahan Sopian Parulian Silaban, dan Pj Bupati Sorong Yan Piet Moso.

Baca selengkapnya di halaman kedua.

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

Diperiksa KPK, Dirut PT Adidaya Tangguh Dicecar Masalah Izin Tambang

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Adidaya Tangguh, Eddy Sanusi dicecar oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait sejumlah masalah di Pemerintah Provinsi Maluku...

Jokowi Nilai Polri Berperan Sentral di Masyarakat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan selamat HUT Bhayangkara ke-78 kepada seluruh keluarga besar Polri di seluruh Indonesia.

Kasus Ibu Diduga Palsukan Tanda Tangan, Hakim Cecar Anak Kandung Terdakwa

Sidang kasus dugaan pemalsuan tanda tangan surat keterangan waris (SKW) dengan terdakwa Kusumayati kembali bergulir di Pengadilan Negeri Karawang.

Polres Metro Bekasi Turun Tangan Selidiki Kasus Tewasnya Tahanana Di Lapas Bulak Kapal

Polres Metro Bekasi Kota akhirnya turun tangan selidiki kasus atas tewasnya ZAN (26), tahanan titipan Kejaksaan Negeri  asal Tapanuli Tengah di Lapas Kelas IIA Bulak Kapal Bekasi.

Firli Bahuri Yakin Polisi Nggak Punya Bukti Pemerasan

Firli Bahuri hingga saat ini bersikeras bahwa polisi tidak pernah mempunyai bukti pemerasan terhadap eks Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Luhut Sebut Sekjen PKS Sakit Jiwa

Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan ikut menanggapi tuduhan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengenai Presiden Jokowi cawe-cawe di Pilkada Jakarta.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS