HOLOPIS.COM, JAKARTA – Lembaga survei dari SPIN (Survei and Polling Indonesia) merilis hasil survei mereka mengenai elektabilitas pasangan capres dan cawapres di Pemilu 2024 mendatang.
Direktur Eksekutif SPIN, Igor Dirgantara menjelaskan, dalam memotret potensi keterpilihan dari 3 (tiga) nama Capres yang muncul, Prabowo Subianto mengalami peningkatan elektabilitas pada bulan November ketimbang di bulan Oktober.
“Di bulan Oktober tingkat elektabilitasnya adalah 39,9%. Sementara di bulan November naik menjadi 40,3%. Sehingga dalam survei ini, posisi elektabilitas Prabowo masih unggul ketimbang 2 (dua) rivalnya,” kata Igor dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (27/11).
Kemudian untuk tingkat elektabilitas kedua ada Ganjar Pranowo. Walaupun masih berada di tingkat kedua, namun potensi keterpilihan Ganjar turun ketimbang bulan sebelumnya. Di mana pada bulan Oktober, tingkat elektabilitas politisi PDIP tersebut di angka 31,1%. Sementara di bulan November anjlok ke 25,7%.
Di urutan ketiga ada Anies Baswedan. Walaupun berada di tingkat terakhir, elektabilitas Anies cenderung naik. Di mana pada bulan Oktober elektabilitas dia di angka 21,7%. Sementara pada bulan November meningkat menjadi 22,5%.
Lantas untuk swing voters cenderung meningkat, dari bulan Oktober hanya 7,3%, pada bulan November menjadi 11,5%. Kenaikan angka ini disinyalir berasal dari ceruk suara Ganjar yang menurun dan mereka pun belum kembali menentukan preferensi politiknya.
“Diduga juga ada yang tadinya pemilih Ganjar memilih TT/TJ (undecided voters). Hal ini terlihat dari meningkatnya publik yang TT/TJ sebesar 4,2% dari 7,3% menjadi 11,5%,” ungkapnya.
Survei yang dilakukan oleh SPIN tersebut dilakukan dengan rentang waktu 10 hari, yakni mulai tanggal 1 – 10 November 2023 dengan melibatkan 2.178 responden yang tersebar di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error (MoE) sebesar 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.