Kemenkeu Optimis Defisit APBN 2023 Terjaga di Bawah 2,3 Persen

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku optimis defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 dapat terjaga di bawah 2,3 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Optimisme ini timbul dengan melihat perkembangan APBN hingga periode Oktober 2023. Dimana pada periode Oktober ini, APBN mencatatkan defisit sebesar Rp 700 miliar, atau setara 0,003 persen dari PDB. Ini menjadi kali pertama APBN mencatatkan defisit di tahun 2023.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, saat ini kondisi perekonomian global masih dihadapi oleh volatilitas yang sangat tinggi, yang dampaknya juga dirasakan oleh kas negara, seperti penerimaan perpajakan yang terkait dengan komoditas atau aktivitas ekspor impor.

Akan tetapi, Febrio menekankan, dalam perumusan APBN, Kemenkeu sudah memperhitungkan berbagai skenario yang mungkin terjadi. Dengan demikian, realisasi pendapatan dan belanja hingga Oktober ini sudah sesuai dengan pagu yang dicanangkan pemerintah.

“APBN kita bersifat forward looking sehingga antisipatif,” ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi November 2023 yang dikutip Holopis.com, Minggu (26/11).

Oleh karenanya, Kemenkeu pun optimis defisit APBN akibat realisasi belanja yang lebih tinggi dari pendapatan negara akan terjaga di bawah 2,3 persen.

“Dengan dinamika sekarang, peluang defisit kita lebih rendah 2,3 persen memang terlihat semakin nyata. Sehingga ini menjadi modal bagi APBN kita untuk tetap bisa berfungsi sebagai

  • shock absorber
  • ,” ucapnya.

    Optimisme pemerintah terhadap kinerja kas negara juga terefleksikan dari adanya penyesuaian postur APBN 2023. Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2023, pemerintah melakukan penyesuaian terhadap pagu APBN tahun ini.

    Melalui aturan tersebut, pemerintah mengerek target penerimaan perpajakan sebesar 4,58 persen menjadi Rp 2.118,34 triliun. Kemudian, pemerintah juga memangkas target pembiayaan anggaran sebesar 39,50 persen menjadi Rp 421,21 triliun.

    “Di perkembangan sisi penerimaan APBN kita pun ini realtif lebih baik dibandingkan APBN yang kita sudah siapkan,” tukas Febrio.

    Temukan kami juga di Google News
    • Baca Juga

    Pemerintah Kantongi Dana Segar Rp 22 Triliun dari Lelang 7 Seri SUN

    Pemerintah berhasil mengantongi dana segar senilai Rp 22 triliun dari lelang 7 (tujuh) seri Surat Utang Negara (SUN).

    Akhirnya Wajib Pajak Tak Perlu Lapor SPT Tahunan

    Direktorat Jenderal Pajak (DJP) akan mempermudah proses pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan seiring dengan penerapan Core Tax Administration System.

    Di Hadapan Sri Mulyani, Bank Dunia Puji Ekonomi RI

    Bank Dunia (World Bank) mengapresiasi kinerja ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh stabil di angka 5 persen, dengan tingkat inflasi yang tetap terjaga rendah.

    Sri Mulyani Bincang Bareng Presiden Singapura di Akhir Pekan, Ini yang Dibahas

    HOLOPIS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam. Pertemuan itu berlangsung pada akhir pekan, Sabtu (20/7). Sri Mulyani...

    Pemerintah Lelang 7 Seri SUN Pekan Depan, Incar Dana Segar Rp 33 Triliun

    Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) akan melelang 7 (tujuh) seri Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah pada pekan depan.
    Presiden dan Wakil Presiden 2024 - 2029
    Sudaryono Jateng Satu
    Olimpiade

    BERITA TERBARU

    Geledah Sejumlah Tempat, KPK Kantongi Uang Dugaan Korupsi di Pemkot Semarang

    HOLOPIS.COM, JAKARTA - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan sejumlah uang terkait dugaan korupsi di Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah. Uang diamankan...