yandex
Sabtu, 4 Januari 2025

Gelorakan HGN 2023, Dompet Dhuafa Gelar Edu Action Fest Bahas Guru, Robot dan Ekosistem Belajar

Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan teknologi di pendidikan serta mendorong guru mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, dan membuat gerakan kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, lembaga pendidikan, dan pemerintah.

Oleh sebab itu, di lingkungan para pendidik harus bisa menyambut perkembangan teknologi informasi tersebut sekaligus menyadari tentang batasan-batasan yang bisa dikolaborasikan antara pendidikan dan teknologi kecerdasan buatan maupun robotik.

“Pendidikan sebagai leading sector pembangunan sektor pembangunan nasional perlu dengan cepat merespons perubahan dan tantangan era AI dan Robotik. Perlu benchmark yang tepat bagi Indonesia dalam menyusun arah kebijakan pada era AI dan Robot,” tutur Komarudin.

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Bidang Ilmu Desain Pembelajaran Prof Robinson Situmorang juga mengingatkan bahwa pendidikan yang adaptif dengan teknologi AI dan robotik tersebut jangan sampai mempengaruhi fundamentalisme dari pendidikan yang ada, yakni tujuan dari kurikulum pembelajaran.

“Jangan pernah mengubah tujuan dari kurikulum, yang boleh diubah yakni strategi dalam menuju tujuan. Pembelajaran nyata itu lebih bagus daripada pembelajaran melalui teknologi,” kata Prof Robinson.

Sebab kata dia, teknologi seperti AI dan robotik bukan tujuan dari pendidikan, akan tetapi menjadi salah satu alat untuk mencapai tujuan dari pendidikan yang ada.

“Jangan terlalu obsesi dengan teknologi, teknologi di pendidikan itu alat bukan target,” pungkasnya.

Hadir dalam kesempatan itu pula adalah, CEO SKOLLA Devlin Hazrian Saleh, dan juga Pemerhati Pendidikan Agung Pardini.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral