HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jika Sobat Holopis membuka linimasa utama di Tiktok, pasti sekali atau dua kali melihat seseorang sedang membahas kesehatan mental. Meskipun kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental adalah kabar baik, namun pembahasan dan arah yang kurang tepat bisa menjadi bumerang.
Banyak anak muda jaman sekarang yang suka mendiagnosa diri sendiri, atau mendiagnosa keadaan mental orang lain, hanya berdasarkan asumsi, atau gejala-gejala yang mereka baca di internet.
Dosen Psikologi Jayabaya, Rizky Purnomo Adji Churnawan mengatakan, ini adalah hal yang berbahaya. Apalagi yang namanya penilaian, Rizky mengatakan harus dilakukan secara penuh.
“Kenapa itu berbahaya, karena manusia itu gampang tersugesti, sehingga dia memilih mana yang menurut dia sesuai. Padahal, untuk manusia sendiri kita harus melihat secara konsepnya full (penuh),” jelasnya, kepada Holopis.com, Rabu (22/11).
Ia mengatakan, melihat informasi demikian dari internet itu adalah sesuatu yang berbahaya. Apalagi jika pemahamannya salah.
“Masalahnya ketika melihat dari internet tanpa ada validasi dari professional itu berbahaya. Bisa saja sebenarnya tidak seperti itu, tapi pemahamannya salah,” kelasnya.
“Misalnya dia sedih, dan sedih itu adalah salah satu gejala depresi, tapi itu hanya kesedihan, dia jadi berpikirnya kayaknya saya depresi deh, dan jadi ada pendalaman tanpa ada pendapat professional,” lanjut Rizky.
Ia pun berharap agar para generasi muda yang saat ini sudah lebih mudah menerima informasi di media sosial, lebih baik menghindari diagnosa sendiri, apalagi yang kurang berpengalaman memilah informasi.
“Lebih baik dihindari, karena mungkin kesadaran untuk memilah informasi nya itu yang kurang,” pungkas nya.