HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid meyakini bahwa Polri sebagai institusi masih tetap netral dalam Pilpres 2024. Ia tak yakin bahwa korps Bhayangkara itu berani tidak netral, sebab ini persoalan integritas.
“Kalau Polri tidak netral, artinya berporos ke salah satu paslon misalnya, tidak mungkin. Itu kan namanya bunuh diri atau bakar hutan. Maka saya yakin Polri masih tetap netral sampai saat ini,” kata Habib Syakur dalam keterangannya kepada Holopis.com, Minggu (19/11) dini hari.
Dia pun mengapresiasi Polri tidak terpancing dengan isu-isu negatif yang dialamatkan kepada mereka, sehingga narasi yang menyebut Polri tidak netral semakin hari tereduksi sendiri.
“Untung Polri tak terpancing, makanya isunya mulai berangsur surut. Kan memang begitu, tinggal dibuktikan saja dengan kerja-kerja nyata bahwa isu itu tidak benar adanya,” lanjut Habib Syakur.
Ia menganggap bahwa tudingan Polri netral adalah sesuatu yang tidak mendasar. Sebab sampai dengan saat ini, belum ada yang bisa memberikan bukti bahwa Polri berporos.
“Mana buktinya Polri berpolitik praktis, tidak ada kok. Yang katanya copot-copot baliho, pasang-pasang baliho juga tidak ada buktinya. Pencopotan yang ada kan hasil koordinasi dengan semua instansi untuk penertiban, bukan diskriminatif ya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ulama asal Malang Raya tersebut menegaskan bahwa saat ini sudah berada di era keterbukaan dan perkembangan teknologi. Tak mungkin Polri berani bertindak buruk seperti yang dituduhkan beberapa kalangan itu.
“Gampang kok, sekarang kalau ada yang aneh-aneh pasti cepet banget viral. Makanya polisi tak akan berani nekat jadi partisan,” tandasnya.
Pun jika memang ada oknum aparat yang tidak netral, ia setuju jika ada tindakan tegas dari pihak berwenang.
“Kan sekarang ada Gakkumdu, kalau ada yang tidak netral atau bermanuver dan terbukti, ya proses tegas dan publikasikan biar transparan. Jangan sampai karena ulah negatif oknum itu malah bikin institusi kebakaran total,” tegasnya.
Dalam kontekstasi Pilpres 2024, Habib Syakur berharap agar semua kontestan bertanding secara sehat dan fair. Salah satunya adalah dengan fokus mengampanyekan diri sendiri dan program kerja mereka sehingga bisa dipilih oleh masyarakat.
“Jangan sibukkan dengan kampanye negatif apalagi fitnah. Fokus saja sama program kerja, kasih alasan kuat mengapa kalian patut dipilih,” tuturnya.
Terakhir, Habib Syakur pun berdoa agar Pemilu 2024 baik Pilpres, Pileg maupun Pilkada nanti bisa berjalan dengan damai, lancar dan akuntabel.
“Stop politisasi SARA, fokus pada politik kebangsaan. Kedepankan kasih sayang dan sporitifitas. Semoga Pemilu lancar sehingga Indonesia bisa menjadi baldatun thoyyibatun warobbul ghafur,” pungkasnya.