HOLOPIS.COM, JAKARTA – Konser Coldplay bertajuk Music of The Spheres World Tour yang berlangsung di Stadion GBK, Jakarta, pada Rabu (15/11) lalu memberikan berkah tersendiri bagi Indonesia, baik dari sisi hiburan maupun ekonomi.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, keuntungan Indonsia dari konser Chris Martin dan kawan-kawan itu mencapai US$75 juta, atau sekitar Rp1,16 triliun dengan asumsi kurs Rp15.503 per US$.

Besaran keuntungan tersebut didapat dari estimasi keuntungan per pax sebeaar US$1.000 hingga US$1.500, atau sekitar Rp15,5 juta hingga Rp23,2 juta.

“Jadi kalau kita lihat ada total 80 atau 60 ribu yang kita targetkan untuk penonton, maka kita mungkin bisa melihat angka (pendapatan) antara US$70 sampai US$75 juta,” tutur Sandiaga seperti dikutip Holopis.com, Kamis (16/11).

Adapun keuntungan dari konser grup band asal Amerika ini tidak hanya datang dari hasil penjualan tiket saja, tetapi juga dari kunjungan wisatawan yang meningkat selama penyelenggaraan konser.

“Kedatangan Coldplay mendongkrak tinggi jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara,” tutur Sandi, sapaan akrab Sandiaga.

Meningkatnya kunjungan wisatawan ini, katanya, tentu berdampak positf terhadap perekonomian dalam negeri, baik dari sektor perpajakan maupun sektor perdagangan produk UMKM.

Untuk pendapatan dari wisatawan mancanegara sendiri mencapai US$25 juta atau Rp373 miliar, dengan target 10-12 ribu wisatawan mancanegara.

Kemudian untuk tingkat okupansi atau keterisian hotel di sekitar Stadion GBK juga meningkat tajam. Sandi memastikan tingkat okupansinya mencapai 100 persen.