HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pelawak sekaligus aktor, Muhamad Fajar Nugraha alias Fajar Nugra pernah berperan sebagai Wahyu dalam film yang berjudul KKN di Desa Penari. Ia mengatakan bahwa pada saat itu harus belajar dengan ekstra, karena merasa kesulitan dari segi bahasa dalam film tersebut.

“Pertama adalah dari segi bahasa. Karena Fajar tuh pernah di the east Net TV menjadi orang Jawa Tengah. Begitu pindah ke Jawa Timur, ya Allah beda banget ternyata, digemblengnya itu edan – edanan juga si,” kata Fajar Nugra berbincang kepada Ernest Prakasa, dikutip Holopis.com, Rabu (15/11).

“Karakternya jadi mahasiswa dari Jawa Timur tentunya, itu caco – caco pasti. Sementara kalau di Jawa Tengah kan ya mayu – dayu kayak gitu,” lanjutnya.

Mendalami karakternya sebagai Wahyu di film KKN, Fajar menyebutkan bahwa ada coach yang membantunya untuk belajar akting dan dialek Jawa. Tetapi, ia frustasi mempelajari olah suara dengan logat Jawa pada film tersebut.

“Ada bang Gambles, dia sekaligus acting coach dan dialek coach. Ada satu dialog gini ‘lapon nari bengi – bengi’. Engga gitu wahyu, engga gitu. Apa bedanya sih bang? Coba bang lapo nari bengi, sama! Ternyata engga di hidung tapi di sini. Wah ternyata ada yang namanya olah suara,” ungkap Fajar.

Merasa kesulitan dalam melatih suara dengan logat Jawa, komika stand up itu mengaku hampir ingin menyerah dari perannya dalam proyek fim yang berjudul KKN di Desa Penari.

“Sampai pernah saya mau mundur dari projek ini gara – gara dialek ini, stres banget kayak aduh selalu ngerasa bahwa gua tuh standup comedyan aja baru, diajak main film baru masa iya ngerepotin gitu,” terang pria berusia 28 tahun itu.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa sempat menghampiri sang manajer untuk menyampaikan keputusannya ingin mundur dari film KKN. Namun, pada akhirnya tetap lanjut main film setelah diberi kepercayaan penuh oleh manajernya.