HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1445 H/2024 M sebesar Rp105 juta. Usulan itu disampaikan Yaqut dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, pada Senin (13/11) kemarin. Menurut Yaqut, usulan terkait besaran biaya haji tersebut telah sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
“Siklusnya memang pemerintah mengajukan usulan biaya haji. Kita usulkan BPIH sebesar Rp105 juta per jemaah. Usulan ini yang akan dijadikan bahan pembahasan oleh Panja untuk nantinya disepakati berapa biaya haji tahun 2024,” jelas Yaqut dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (14/11).
Menurut Menag, ada perbedaan dalam skema pengusulan biaya haji 2024 dengan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah dalam Raker DPR kemarin hanya mengusulkan besaran BPIH-nya saja. Pemerintah tidak lagi menghitung komposisi besaran Bipih yang akan dibayar jamaah dan nilai manfaat.
“BPIH yang diusulkan pemerintah ini selanjutnya akan dibahas secara lebih detail setiap komponennya oleh Panja BPIH. Setelah BPIH disepakati, baru akan dihitung komposisi berapa besaran Bipih yang dibayar jamaah dan berapa yang bersumber dari nilai manfaat,” jelas Yaqut.
Adapun dalam rapat kerja yang berlangsung kemarin, disepakati Moekhlas Sidik sebagai Ketua Panja yang akan memimpin serangkaian rapat pembahasan tentang biaya haji 2024.
Sebagai informasi tambahan, Pemerintah pada tahun 2023 mengusulkan BPIH dengan rata-rata sebesar Rp98.893.909. Namun pada akhirnya, disepakati BPIH 2023 rata-rata sebesar Rp90.050.637, dengan asumsi kurs 1 Dolar AS sebesar Rp15.150 dan 1 Riyal Arab Saudi sebesar Rp4.040.
Selanjutnya, disepakati biaya Bipih yang dibayar jamaah pada 2023 rata-rata sebesar Rp49.812.700 atau 55,3 persen, sedang yang bersumber dari nilai manfaat sebesar rata-rata Rp40.237.937 atau 44,7 persen.
