HOLOPIS.COM, JAKARTA – Masa aksi dari Aliansi Penyelamat Konstitusi (APK) yang menolak ‘politik dinasti’ sudah mendatangi kantor KPU, sekitar 100 orang sudah berada di tempat pengumuman nama capres-cawapres disahkan pada besok Selasa (14/11).
Orasi dilakukan ketua umum dalam meyakinkan masa aksi penolakan politik dinasti, dengan mengibarkan bendera kuning yang berartikan ‘wafatnya konstitusi’.
“Mentang-mentang anak presiden Gibran menghalalkan segala cara,” tulis masa aksi penolak Politik Dinasti seperti yang dikutip Holopis.com, Senin (13/10).
Masa aksi juga memanfaatkan properti seperti keranda dan bendera kuning sebagai tanda ‘demokrasi yang telah mati’, serta menggunakan istilah konstitusi yang tidak sesuai dengan aturan berlaku.
“Indonesia berkabung, Demokrasi Dikebiri, Konstitusi Diselewangkan,” lanjut tulis masa aksi penolak Politik dinasti.
Penambahan masa aksi yang datang dengan menggunakan mobil orasi, telah mendatangi kantor KPU, sekitar 30 penambahan masa aksi yang datang menolak politik dinasti.
Masa aksi yang menutup jalan ini sempat mengganggu jalan yang sudah dialihkan oleh pihak personil gabungan TNI POLRI, guna mengatasi kemacetan yang dilalui.
Hingga akhir datangnya masa aksi, mereka juga membakar ban sebagai bentuk kekecewaan terhadap pihak KPU, sebab tidak ada respon tanggapan dalam menyampaikan aspirasi yang sudah dilakukan masa aksi APK.