HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) mendesak Partai Nasdem untuk berani mengambil sikap dan keluar dari koalisi pemerintahan Koalisi Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, dengan pernyataan dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang menuduh telah banyaknya penyelewengan, dianggap menjadi kontradiktif dengan posisi mereka saat ini.
“Suasana koalisi pemerintahan menjelang pemilu membuat konfigurasi ada partai pemerintah rasa oposisi. Secara de jure dan de facto masih menjadi bagian koalisi pemerintah, tetapi demi meningkatkan elektoral kandidat yang diusung menjadikan dirinya berada di barisan oposisi,” kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (12/11).
Viva bahkan menyebut Surya Paloh serta Partai Nasdem tidak mau rugi dan masih tetap bertahan di kabinet meskipun sudah dua menteri dari kader mereka masuk bui.
“Itulah yang saya katakan masih mau duduk di pemerintahan tapi bertindak dan rasanya seperti oposisi. Jadinya menang banyak dong,” ujarnya.
Sebagai partai di koalisi pemerintahan, Viva pun menjelaskan bahwa seharusnya mereka bersama-sama mengawal pemerintahan Jokowi sampai selesai.
“Jika ada kesalahan atau penyimpangan, ya kita perbaiki agar mekanisme demokrasi dapat berjalan melalui jalan hukum dan keadilan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Viva mengatakan NasDem sebagai partai yang masih ada di pemerintahan sudah selayaknya ikut bertanggungjawab agar pemerintah dapat berjalan dengan baik.
“Lain lagi kalau sudah menjadi partai oposisi, ya hajar saja kesalahan dan penyelewengan yang terjadii untuk menaikkan elektabilitas partai dan kandida” tutupnya.
Saat ini, menteri dari NasDem di Kabinet Indonesia Maju tinggal satu orang, yakni Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KHLK). Sementara dua menteri titipan NasDem sudah mendekam di balik jeruji besi karena kasus tindak pidana korupsi yang dijeratkan, yakni ; Johnny Gerard Plate yang sempat menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dipenjara karena kasus dugaan korupsi BTS 4G yang ditangani Kejaksaan Agung.
Sementara Syahrul Yasin Limpo sudah mendekam di dalam jeruji besi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian periode 2019-2023.
KPK didesak menindaklanjuti suap proyek pengadaan barang dan jasa, di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian…
Christmas Eve atau Malam Natal yang dirayakan pada malam sebelum Natal, adalah waktu yang penuh…
Menteri Perdagangan Budi Santoso didampingi oleh Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo…
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (24/12), menjelang…
Ketika berbicara tentang perayaan Natal, tak lengkap rasanya tanpa hadirnya berbagai hidangan lezat yang menggugah…
Arsenal harus rela kehilangan Bukayo Saka dan Raheem Sterling karena sama-sama mengalami cedera dalam waktu…