HOLOPIS.COM, JAWA TENGAH – Salah satu menantu Gus Mus, Wahyu Salvana, mengaku bahwa pihak keluarga sebenarnya tidak tahu menahu soal pamflet yang beredar.
Mula-mulanya keluarga hanya menerima informasi bahwa akan ada sejumlah tokoh lintas agama akan sowan ke kediaman Gus Mus, sehingga pihak keluarga sempat bersedia menerimanya.
“Perlu kami jelaskan, saya juga sudah didawuhi Abah. Abah itu tidak bikin acara itu, jadi flyer yang tersebar itu,” kata Wahyu Salvana saat di kediaman Gus Mus pada hari Minggu (12/11) seperti dikutip Holopis.com.
Bahkan kedatangan para tokoh tersebut bukan dalam konteks diundang oleh Gus Mus, namun mereka meminta untuk datang.
“Abah tidak mengundang nama-nama yang tertulis di flyer itu,” jelasnya.
Terkait dengan beredarnya fyler bertuliskan Majelis Permusyawaratan Rembang itu, Wahyu mengungkapkan bahwa Gus Mus pun sempat terkejut.
Bahkan kata Wahyu, seandainya pamflet itu diketahui Gus Mus lebih dahulu sebelum merek datang, maka Gus Mus tidak akan berkenan.
“Abah jelas kaget ketika ada flyer, itu begitu viral disebar di mana-mana Abah sangat-sangat kaget. Kalau flyer itu sudah tersebar jauh-jauh hari sebelumnya, Abah pun tidak akan berkenan,” terangnya.
Ditekankan Wahyu, bahwa pada hari Minggu itu memang tidak ada acara yang istimewa di Pondok desa Leteh, Rembang, Jawa TengahTengah, seperti yang disampaikan di dalam flyer tersebut.
“Di Leteh (Kediaman Gus Mus) ini tidak ada acara yang istimewa, apalagi yang menyangkut hal-hal yang tertulis seperti di flyer,” imbuh Wahyu.
Sebelumnya, pamflet acara Majelis Permusyawaratan Rembang viral tersebar di sejumlah media sosial WhatsApp. Muncul nama-nama yang dilibatkan, seperti ; Gus Mus, Goenawan Mohamad, Antonius Benny Susatyo, Emil Salim, Lukmam Hakim Saifuddin, Nasaruddin Umar, Sinta Nuriyah Wahid, Franz Magnis Suseno dan lain-lain.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Kawan Gita pada hari Minggu, 12 November 2023 pukul 12.00 WIB.