HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu (11/11) kemarin.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajukan proposal yang memuat solusi-solusi penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel di jalur Gaza, yang diketahui telah banyak menelan korban jiwa.
Adapun solusi pertama dalam proposal yang diajukan Jokowi itu adalah gencatan senjata Israel. Menurutnya, situasi di Gaza saat ini akan semakin memburuk apabila tidak ada gencatan senjata.
“Israel telah menggunakan narasi ‘self defence’ dan terus melakukan pembunuhan rakyat sipil. Ini tak lain sebuah collective punishment (hukuman kolektif) dan kita semua harus mencari jalan agar Israel segera melakukan gencatan senjata,” kata Jokowi seperti dikutip Holopis.com di Jakarta, Minggu (12/11).
Kemudian kedua, Indonesia meminta OKI untuk mendorong percepatan dan perluasan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan ke Palestina, seperti halnya Indonesia yang terus mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina belakangan ini.
“Kondisi kemanusiaan memprihatinkan. Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara terus menjadi sasaran serangan Israel dan sudah kehabisan bahan bakar. Indonesia minta semua pihak untuk hormati hukum humaniter internasional,” kata Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi juga meminta OKI menggunakan semua haknya untuk menuntut pertanggungjawaban kepada Israel atas kekejaman kemanusiaan yang dilakukan di Palestina.
“Misalnya mendesak diberikan akses pada Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory yang dibentuk Dewan HAM PBB untuk melaksanakan mandatnya. Dan terus mendukung proses advisory opinion di mahkamah internasional,” kata dia.
Terakhir, Jokowi mendesak OKI untuk memulai kembali perundingan damai demi terwujudnya solusi yang berkeadilan antara kedua negara tersebut.
“(Tujuannya) menolak pemikiran one state solution karena pasti Palestina yg dikorbankan. Bila mekanisme kwartet tak bisa diandalkan, maka OKI harus dorong proses negosiasi damai dengan format baru. Dan Indonesia siap berkontribusi dalam hal tersebut,” tukasnya dia.
Sebagai informasi, warga Gaza yang tewas akibat serangan Israel berdasarkan data dari pemerintah Palestina telah mencapai 10.812 orang. Dari total tersebut, sekitar 40 persen diantaranya merupakan anak-anak.
Mereka juga menyatakan persediaan kebutuhan dasar hampir habis dan daerah-daerah menjadi hancur akibat pemboman Israel yang tak henti-hentinya.