3. Mohammad Tabrani Soerjowitjirto
Tokoh asal Pamekasan Madura, Jawa Timur itu menjadi salah satu yang diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo. Hal ini karena Mohammad Tabrani dikenal memiliki jasa besar bagi NKRI, salah satunya adalah pemersatu bangsa dengan Bahasa Indonesia.
Pria kelahiran 10 Oktober 1904 tersebut merupakan putra dari pasangan M Soerowitjitro dan Siti Aminah. Ia dikenal sebagai sosok yang suka sekali dengan pendidikan. Bahkan untuk mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan, ia harus terbang ke Jerman. Akibat kecerdasannya itu, Tabrani fasih berbicara dengan 4 (empat) bahasa, antara lain ; Belanda, Inggris, Herman dan Prancis.
Ia dikenal sebagai sosok cendekiawan, politikus, jurnalis dan akademisi. Dan dalam kancah nasional, Tabrani dikenal sebagai pengusul Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu sekaligus bahasa pergaulan masyarakat Indonesia. Usulan itu ia sampaikan secara genuin di Kongres Pemia I yang diselenggarakan 30 April – 2 Mei 1926 di Jakarta (Batavia saat itu -red).
Tabrani wafat di Jakarta pada tanggal 12 Januari 1984 di usia 80 tahun. Mendiang Tabrani dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
4. Ratu Kalinyamat
Satu lagi adalah tokoh asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Ia adalah Ratu Kalinyamat. Seorang bangsawan yang berhasil mengatasi kemelut tidak hanya di Kesultanan Demak saat itu, namun juga berhasil memimpin Jepara sebagai pusat kekuasaan politik serta aktivitas perdagangan dan pelayaran pada abad XVI, sekalipun ia adalah seorang perempuan.
Perempuan kelahiran Demak pada tahun 1514 tersebut. Ia merupakan salah satu putri dari Sultan Trenggono yang merupakan adik Raja Demak saat itu. Ia memiliki nama asli Retna Kencana. Karena menilah dengan Sultan Hadlirin yang merupakan Pangeran Kalinyamat, maka ia dikenal dengan sebutan Ratu Kalinyamat.
Ratu Kalinyamat patut diberikan gelar Pahlawan Nasional karena perannya dan jasanya untuk masyarakat Jepara. Ia dikenal sukses membangun Jepara sebagai bagian dari kekuatan militer dan politik. Bahkan ia juga dikenal sebagai penguasa maritim di Jawa Tengah.
Perlawanan Ratu Kalinyamat adalah melawan tentara Portugis. Dimana pada tahun 1550, ia pernah berhadap-hadapan dengan tentara Portugis bersama dengan 5.000 prajuritnya menggunakan 40 armada kapalnya. Kala itu misinya adalah membantu Raja Johor untuk melawan penjajah di Nusantara.
Bahkan dalam catatan sejarah, Ratu Kalinyamat pernah menggempur militer Portugis di Malaka dengan mengerahkan 300 kapal dengan jumlah 15.000 prajurit tempur. Akibatnya, pihak Ratu Kalinyamat pun berhasil meraih kemenangan.
5. KH Abdul Chalim Leuwimunding
Satu lagi penerima gelar Pahlawan Nasional adalah KH Abdul Chalim, tokoh asal Majalengka, Jawa Barat. Ia dikenal sebagai sosok yang berjasa bagi Indonesia, salah satunya adalah ikut berperan untuk membidani Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur.
KH Abdul Chalim konsisten mendedikasikan diri untuk membangun pendidikan bangsa. Salah satunya melalui gerakan lembaga pendidikan sosial dan politik bernama Taswirul Afkar (kebangkitan pemikiran).
Baca selengkapnya di halaman ketiga.