HOLOPIS.COM, JAKARTA – Myanmar, Myn Swe, yang didukung oleh junta militer, mengatakan bahwa negaranya berisiko pecah, jika militer tidak bisa menghentikan serangan gabungan kelompok etnis bersenjata di sepanjang perbatasan China.

Saat ini, sebuah pertemuran telah terjadi hampir selama 2 minggu di negara bagian Shan, yang berlokasi dekat dengan perbatasan China.

Menurut para analis, ini merupakan tantangan militer yang terbesar bagi junta, pasca mereka merebut kekuasaan Myanmar di tahun 2021 silam.

“Jika pemerintah tidak secara efektif menangani insiden yang terjadi di wilayah perbatasan, negara ini akan terpecah menjadi beberapa bagian,” ucap Mynt Swe, dikutip Holopis.com, Kamis (9/11).

Junta mengaku sedang kehilangan kendali pusat perdagangan utama, dan belum memberikan komentar terkait perkembangan pertempuran dalam beberapa hari ini.

Sebagai informasi, Mynt Swe merupakan wakil presiden di bawah pemerintahan Aung San Suu Kyi, yang telah terpilih secara demokratis, namun kemudian digulingkan junta militer di tahun 2021.

Lalu Mynt Swe ditunjuk sebagai penjabat presiden, oleh junta yang menggulingkan Aung San Suu Kyi.