HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dewan Pers menganggap netralitas media saat pelaksanaan Pemilu terbilang sulit untuk ditegakkan dengan tepat.
Anggota Dewan Pers, Totok Suryanto menegaskan, pihaknya sudah menerima banyak laporan ketidaknetralan media menjelang Pemilu di Februari 2024 mendatang.
“Banyak laporan seperti tayangan sholat dan segala macamnya. Maka itulah , kecerdasan publik sebenarnya sangat penting,” kata Totok dalam seminar nasional Dewan Pers di Jakarta seperti dikutip Holopis.com, Rabu (8/11).
Totok kemudian mengklaim, sebenarnya kondisi media di saat seperti ini juga terbilang sulit untuk bisa berada di posisi netral.
“Mengharapkan media netral itu ngak ada,” imbuhnya.
Totok kemudian menyarankan agar setiap media tetap memberikan keberimbangan demi mengantisipasi tudingan keberpihakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh media.
“Tapi saya menyampaikan begini, media itu kalau dia tidak memiliki afiliasi politik harus punya prinsip ‘Saya siapkan panggung yang mewah ini untuk para politisi menari di atas panggung’,” tukasnya.
“Jadi biarkan publik yang menilai tarian itu enak ditonton atau tidak,” sambungnya.
Arne Slot enggan memberikan penilain secara dini mengenai peluang juara Liverpool di Liga Inggris musim…
Tijjani Reijnders mengaku bangga bisa melihat adiknya yaitu Eliano Reijnders membela Timnas Indonesia.
MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) menindak 3.500 pengguna narkoba di Sulsel selama periode 2024. Kepala…
Juventus kini sedang tidak baik-baik saja, bekas pemain ternama Antonio Cassano pun menilai Si Nyonya…
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan alias Zulhas memastikan kenaikan tarif pajak pertambahan…
Pemisahan nomenklatur kementerian harusnya tidak berdampak pada pelayanan terhadap masyarakat. Sebaliknya, pelayanan publik harusnya meningkat…