HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengaku akan mempertimbangkan jeda sementara serangan ke Gaza, demi bisa memfasilitasi masuknya bantuan atau keluarnya sandera dari lokasi tersebut.
“Soal jeda taktik sebentar, sejam di sini dan sejam di sana, kami sudah pernah lakukan, tetapi kami akan memeriksa keadaan untuk memungkinkan barang, barang kemanusiaan bisa masuk, atau sander akita, sandera individu untuk pergi,” demikian disampaikan Benjamin Netanyahu, dikutip Holopis.com (6/11).
Meski mau membuka kemungkinan untuk melakukan gencatan senjata, Netanyahu mengatakan bahwa ia akan tetap menolak untuk berhenti menyerang Palestina.
“Tetapi menurut saya, tidak akan ada gencatan senjata secara umum,” lanjut Netanyahu.
Menurut Netanyahu, gencatan senjata secara umum hanya akan menghambat upaya perang negaranya. Tetapi ia masih ingin menghentikan pertempuran karena alasan kemanusiaan, sebuah gagasan yang juga didukung pemerintah Amerika Serikat sebagai sekutu utama Israel.
Sebagai informasi, Israel dan Hamas menolak tekanan dunia internasional untuk melakukan gencatan senjata. Saat ini, semakin banyak masyarakat di seluruh dunia mendesak Netanyahu untuk berhenti menyerang Israel yang sudah menewaskan ribuan warganya, termasuk wanita dan anak-anak.