HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyampaikan perkembangan terkait rencana pemerintah untuk mengimpor 1 juta ton dari China. Dia menyebut, bahwa rencana tersebut terancam batal.
Arief menjelaskan, bahwa rencana impor beras dari negeri tirai bambu tersebut sulit terealisasi, karena harga yang ditawarkan kurang cocok dengan kemampuan financial pemerintah.
“Kemungkinan harganya nggak masuk. karena kan enggak boleh terlalu tinggi kan, kalau masuk ya bisa juga,” kata Arief dalam keterangnnya yang dikutip Holopis.com, Selasa (7/11).
Kendati demikian, Arief menyebut importasi beras dari negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, seperti Vietnam, Thailand, Vietnam, hingga Myanmar masih terus berjalan.
Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan adanya pasokan beras yang masuk dari India, mengingat Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat ini tengah melobi India untuk mengimpor beras ke Tanah Air.
Selanjutnya, Arief menuturkan, pemerintah akan terus berupaya memenuhi kebutuhan beras nasional tidak hanya dari impor beras, tetapi juga melalui peningkatan produksi beras dalam negeri.
Targetnya, kata Arief, pada periode April hingga Mei 2024 panen raya akan dilakukan sehingga stok beras nasional bisa mencukupi kebutuhan yang ada.
“Terpisah dari itu semua, pak Mentan juga diminta mempercepat tanam di bulan November – Desember ini supaya pada April dan Mei tahun depan berasnya juga sudah lebih banyak,” pungkas Arief.