HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aksi unjuk rasa untuk membela rakyat Palestina dari serangan balas dendam Israel ke kelompok militan Palestina, Hamas tidak hanya berlangsung di Indonesia. Aksi serupa juga terjadi di Amerika Serikat (AS), yang notabene merupakan negara sekutu Israel.

Dikutip Holopis.com dari media berita lokal AS, sebanyak ribuan orang dilaporkan menggelar aksi unjuk rasa di Washington DC, Amerika Serikat, pada Sabtu (4/11) kemarin.

Dalam tuntutannya, mereka meminta adanya gencatan senjata dan mengecam kebijakan Presiden AS, Joe Biden yang menolak untuk menyuarakan seruan gencatan senjata secara menyeluruh atas peperangan yang menelan ribuan korban jiwa, termasuk anak-anak dan perempuan itu.

Diketahui, aksi unjuk rasa yang berlangsung pada Sabtu kemarin merupakan salah satu unjuk rasa pro-Palestina terbesar di Amerika Serikat dan salah satu unjuk rasa terbesar di Washington dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, para peserta membawa plakat dengan slogan-slogan seperti “Palestinian Lives Matter”, “Let Gaza Live” dan “Their blood is in on your hands,”. Mereka juga membawa poster besar dengan nama-nama warga Palestina yang terbunuh sejak serangan balas dendam Israel dimulai.

Seperti diketahui, Konflik Palestina-Israel yang mengakar tersulut kembali pada 7 Oktober 2023 lalu, ketika sejumlah prajurit Hamas, yang menguasai Jalur Gaza melancarkan serangan ke Israel, dan menewaskan sedikitnya 1.400 orang.

Sejak saat itu, Israel pun melakukan serangan balas dendam secara besar-besaran ke wilayah Gaza, yang tidak hanya melalui udara, tetapi juga dari darat. Israel juga memutus akses internet, air, listrik dan pasokan makanan ke wilayah kantung tersebut.

Adapun serangan membabi-buta yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina ini mendapat kecaman dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina menggelar aksi damai di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (5/11) tadi. Mereka menuntut agar kekerasan di Palestina segera diakhiri.

Pemerintah Indonesia sendiri telah bersikap atas konflik antara Israel dan Pelestina tersebut. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan, bahwa kekerasan di Tanah Palestina harus segera dihentikan.

Sebagai langkah nyata, Presiden Jokowi telah melepas bantuan Indonesia untuk rakyat Palestina senilai Rp24,1 miliar dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu (4/11) kemarin.

Bantuan yang terdiri dari bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, dan kebutuhan yang disesuaikan itu akan dikirim ke Gaza, Palestina melalui Bandara El Arish, Mesir.

“Ini merupakan wujud solidaritas Indonesia, wujud kepedulian bangsa Indonesia terhadap kemanusiaan karena tragedi kemanusiaan yang ada di Gaza tidak dapat diterima dan harus segera mungkin untuk dihentikan. Kita harapkan akan semakin banyak bantuan dari masyarakat dan dunia usaha,” kata Jokowi.