HOLOPIS.COM, JAKARTA – Timnas U-17 Indonesia telah resmi menetapkan 21 pemain untuk Piala Dunia U-17 2023 nanti. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pun optimistis dengan pilihan Pelatih Bima Sakti tersebut.

Sebelumnya diketahui, sesuai regulasi, Timnas U-17 Indonesia harus memangkas pemainnya, yang tadinya 26, menjadi 21 pemain.

Piala Dunia U-17 2023 itu sendiri akan dimuali pada, Jumat (10/11) mendatang, dimana Timnas U-17 Indonesia akan menghadapi Ekuador terlebih dahulu sebagai pembukanya.

“Saya optimistis skuad pilihan coach Bima, coach Indra Syafri sebagai Direktur Teknik, dan juga coach Frank Wormuth yang jadi konsultan bisa dipertanggungjawabkan prestasinya di Piala Dunia U17 ini,” ungkap Erick, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com, Rabu (2/11).

“Saya lihat ada kombinasi seimbang antara pemain-pemain U-16 yang juara AFF 2022 dengan para pemain yang baru bergabung, namun punya jam terbang dan pengalaman di klub luar negeri, seperti Welber Jardim dari Sao Paulo. Harapannya, mereka tampil maksimal karena ini kesempatan besar bisa tampil di ajang Piala Dunia,” sambungnya.

Lanjutnya, Erick menyampaikan bahwa para pemain tersebut ditetapkan sudah disesuaikan dengan lawan-lawan Timnas U-17 Indonesia di fase grup nanti.

“Mereka merupakan pemain terbaik di posisinya, dan telah disesuaikan dengan calon-calon lawan di babak penyisihan. Pelatnas lima minggu di Jerman dan tujuh laga uji coba, saya yakin menambah nyali mereka bermain maksimal di kandang. Kuncinya ada tiga, disiplin bermain, jadi jika sudah ditetapkan formasinya, maka disiplin. Lalu komunikasi di lapangan yang bagus sehingga saling dukung. Ketiga, berusaha keras cetak gol setiap menyerang,” tambahnya.

Erick menambahkan tidak ada lawan yang mudah bagi Timnas di Grup A bersama Ekuador, Maroko, dan Panama. Karena itu, Ji Da Bin cs harus terus mematangkan kemampuan menyerang.

“Ketika menyerang itu dimanfaatkan sedemikian mungkin karena tim yang akan dilawan adalah tim tim kelas dunia. Jangan pernah menganggap remeh Panama, dan juga jangan pernah menganggap besar Ekuador dan Maroko,” ujar Erick.