HOLOPIS.COM, JAKARTA – Beberapa standar pemeran di video bokep masih menjadi patokan bagi mereka yang belum tahu betul dunia seks di kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat banyak orang masih terpaku pada standar yang diberikan di dalam video bokep yang beredar tersebut, padahal berhubungan intim dengan pasangan tak melulu harus semulus itu lho, Sobat Holopis.

Ini dia penjabaran perbedaan antara hubungan seks seperti di dalam video bokep dengan hubungan seks yang terjadi sebenarnya di kehidupan sehari-hari terutama untuk calon pengantin baru, agar tidak kaget saat bersama pasangan di malam pertama nanti

Terlebih lagi bila standar kamu adalah pasangan yang berhubungan badan di film porno luar negeri, bukan di Indonesia.

1. Langsung Capcus (Tanpa Basa Basi)

Kebanyakan film porno terlebih film dengan durasi pendek tidak ada foreplay atau pemanasan yang seharusnya dilakukan.

Foreplay itu penting lho, Sobat Holopis.

Dalam kehidupan hubungan intim yang sesungguhnya, mulai dari percakapan romantis di antara pasangan, pelukan, hingga ciuman yang dalam dan beberapa sentuhan sangat dibutuhkan pasangan kamu.

2. Vulva Mulus Putih

Tentu saja untuk kebutuhan konten, video porno pasti sebelumnya melakukan casting untuk memilih wanita yang mulus hampir tanpa cela.

Terlebih jika diperankan oleh pemeran wanita yang memang memiliki pigmen warna kulit putih pastinya berbeda dengan wanita Indonesia yang mayoritas berkulit sawo matang, dan ini memengaruhi warna vulva atau selangkangannya pastinya lebih gelap tergantung pigmentasi dari warna kulitnya, dan itu normal.

3. Panjang Penis

Nah, untuk kaum lelaki, panjang penis di film porno tidak bisa dijadikan acuan atau patokan.

Ingat, ukuran yang panjang seperti pemeran pria di film porno yang umumnya memiliki panjang sekitar 15-20 cm tidak selalu diinginkan para wanita.

Karena seperti diberitakan sebelumnya oleh Holopis.com, ukuran penis yang tidak terlalu panjang biasanya justru diinginkan karena dapat membuat nyaman wanita untuk berhubungan secara rutin.

4. Daya Tahan Ejakulasi Pria

Perlu diketahui, film porno pastinya melalui proses editing sebelum diluncurkan ke penontonnya. Apabila di dalam film sang pemeran pria terlihat sangat mahir dan ‘tahan lama’, bisa jadi itu dilakukan dengan beberapa kali perekaman, jadi bukan satu kali permainan bisa bertahan selama itu ya, Sobat Holopis.

Karena dalam hubungan intim sesungguhnya, dalam kondisi normal, laki-laki hanya dapat bertahan selama 5 menit sebelum mencapai ejakulasi.

5. Bisa ‘Muncrat’ alias Squirting

Bila dalam adegan di film porno kebanyakan wanita selalu mengeluarkan cairan dari vulvanya seperti ‘muncrat’, ternyata tidak semua wanita bisa mencapai orgasme squirting.

Menurut penelitian, hanya 10-54 % wanita yang bisa mencapai orgasme sampai ‘muncrat’ seperti itu. Namun, itu bukan berarti wanita tersebut tidak mencapai klimaks ya, Sobat Holopis.

Seorang psikolog klinis yang doyan membagikan konten edukasi seksual, Inez Kristani juga pernah menjabarkan bagaimana perasaannya melihat banyak orang yang insecure dengan kondisinya dikarenakan standar yang mereka lihat dari film-film porno tersebut.

“My dear, memang alaminya warna vulva kita umumnya lebih gelap dari warna kulit kita yang lain. Ukuran penis juga umumnya gak sebesar itu,” tulis Inez, seperti yang dikutip Holopis.com, Sabtu (29/10).

“Kalau dapat berfungsi dengan baik, bisa menikmati, kenapa harus khawatir?” lanjut Inez.