HOLOPIS.COM, JAKARTA – Politisi Gerindra yang juga Anggota DPR RI, Andre Rosiade buka suara perihal keraguan sejumlah pihak mengenai dipilihnya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.

Andre menilai, bahwa meski pun Gibran masih muda untuk jadi cawapres, namun kinerjanya patut diakui lebih hebat daripada yang tua-tua.

Sebelumnya diketahui, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra yang sekaligus Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto resmi menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres untuk Pilpres 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, Minggu (22/10) malam WIB.

“Kita sudah berembuk secara final, secara konsensus, seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029, dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden,” ungkap Prabowo.

Dipilihnya Gibran mendampingi Prabowo untuk Pilpres 2024 tersebut tentu menimbulkan pro dan kontra di muka publik.

Tak sedikit yang menilai bahwa Gibran dinilai terlalu muda, dan minim pengalaman dalam mengurusi pemerintahan.

Keresahan-keresahan yang muncul pasca diumumkannya Gibran sebagai cawapres Prabowo itu pun dijawab langsung oleh Andre Rosiade.

Dalam unggahannya di Twitter/X, Andre menilai bahwa Gibran memang masih muda, namun kinerjanya lebih hebat ketimbang yang tua-tua.

“Saya lihat banyak sekali menyatakan mas Gibran anak kecil, seakan-akan tidak punya prestasi,” ungkap Andre, dalam unggahan video di Twitter/X pribadinya @andre_rosiade, seperti dikutip Holopis.com, Senin (23/10).

“Saya ingin menyampaikan, Solo itu kota kecil yang hidup hanya dari pariwisata, retribusi dan pariwisata. Solo tidak punya tambang, tidak punya perikanan, tidak punya pertanian,” tambahnya.

Lanjutnya, Andre kemudian menerangkan bagaimana persentase kemajuan Kota Solo di bawah kepemimpinan Gibran.

“Tapi faktanya, (sejak) Gibran dilantik jadi Walikota Solo, pertumbuhan ekonominya -1,74 %, sekarang 6,25 %, jauh di atas ekonomi nasional yang 5,3 %,” tambahnya.

“Mungkin dia anak kecil, tapi faktanya, Solo bukan ibu kota Jawa Tengah, tapi dia jauh lebih hebat daripada yang tua-tua sebagai kepala daerah,” imbuhnya.