HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pesantren Tahfidz Green Lido (PTGL) yang dibangun Dompet Dhuafa (DD) di desa Cicurug Lido, Sukabumi, Jawa Barat telah diresmikan.
Peresmian PTGL tersebut ditandai dengan acara tasyakuran masjid, peletakan batu pertama hingga groundbreaking, pada Minggu (22/10) siang WIB.
Dalam prosesi peletakan batu pertama itu sendiri, turut melibatkan beberapa nama seperti Yudi Budimansyah selaku Sekretaris Kecamatan, Adria Ramdani selaku Keluarga Wakip lahan PTGL, dan Rahmad Riyadi selaku Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa.
Sebagai informasi tambahan, Pesantren Tahfidz Green Lido (PTGL) merupakan pesantren pertama yang dibangun Dompet Dhuafa, dan juga yang pertama berbasis Wakap Produktif.
Pesantren Tahfidz Green Lido sendiri memiliki luas area sebesar 2 hektar, yang memanfaatkan lahan hijau.
Dalam hal ini, Rahmad Riyadi selaku Ketua Yayasan PTGL menerangkan bahwa PTGL tersebut merupakan pesantren yang pertama yang dibangun Dompet Dhuafa.
“Sebelumnya kita sudah memiliki Boarding School di daerah Parung, tapi ini merupakan lembaga pendidikan yang berbentuk pesantren yang dikelola Dompet Dhuafa,” ujarnya, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com, Minggu (22/10).
Lanjutnya, Rahmad juga menjelaskan, di PTGL nantinya, setiap angkatan pertahunnya akan menerima sekitar 40 santri.
Kemudian, disebutkan juga bahwa pembangunan asrama akan rampung sebelum tahun ajaran baru tiba.
“Iya, akan penerimaan santri akan terbuka untuk umum. Bagi santri dhuafa sekitar 30 persen, selebihnya untuk umum,” ujarnya lagi.
Sebelumnya, perlu diketahui juga bahwa pada acara Jambore Santri Nusantara (Jantara) 2023 di PTGL itu sendiri, Ahmad Lukman selaku Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa, menerangkan bahwa acara itu melibatkan sebanyak 245 santri dari 43 pesantren di berbagai provinsi di Indonesia.
“Untuk Jambore peringatan Hari Santri Nasional ini kita sebut dengan Jantara,” ungkap Lukman.
Dalam Jambore tersebut, Lukman juga menyebut bahwa ada sejumlah acara yang diikuti para santri, salah satunya mengenai perkenalan mitigasi bencana.
“Kita memperkenalkan seluruh santri yang mewakili pondok pesantrennya dari Sumatera, Jabodetabek, dari Pulau Jawa dan lain-lain, memperkenalkan resiko-resiko yang ada di pondok pesantren, karena biasanya di pondok pesantren kita memperkenalkan kitab, ngaji, tapi tidak memperkenalkan resiko bahwa di pesantren ini ada resiko ancaman terkait bencana,” ucapnya.
Selain itu, di PTGL juga tersedia Dapur Keliling (Darling) yang disediakan secara gratis bagi para santri. Bahkan, ada cek kesehatan hingga pembagian sembako gratis.
JAKARTA - Kelahiran anak menjadi momentum yang sangat diidam-idamkan oleh semua calon orang tua, khususnya…
JAKARTA - Densus 88 Anti Teror Polri telah melakukan penangkapan terhadap 3 (tiga) orang terduga…
Marcus Rashford saat ini sedang jadi perbincangan hangat menyusul perkataannya yang berencana cabut dari Manchester…
Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha mengunjungi markas Unggul FC Malang di Unggul Sport Center…
Timnas Indonesia akan menjamu Filipina di laga lanjutan fase grup Piala AFF 2024. The Azkals…
Mencengangkan, ternyata pabrik uang palsu di Kampus Universitas Islam negeri (UIN) Alauddin Makassar sudah berlangsung…