HOLOPIS.COM, JAKARTA – The Rolling Stones membawa rock seperti band lainnya. Merintis karir band mereka dengan bermain di kafe kecil sampai menjadi musisi terkenal, hingga saat ini karyanya masih menginspirasi banyak kalangan musisi dan band yang ada di seluruh dunia.
Seperti halnya setiap personil mereka memiliki karakter dan daya tarik tersendiri dalam memainkan alat musiknya. Permainan drum Charlie Watts yang dikenal sang penjaga tempo dan tempo yang menggembirakan, Keith Richards memiliki improvisasi yang kuat dalam memainkan melodi gitarnya, lalu Mick Jagger sang vokalis yang dikenal ikonik dan lugas dalam setiap lirik bahasa lagunya.
Lagu-lagu yang mereka rekam pada tahun 60an, hingga kini masih memberikan pengaruh yang intens pada setiap penggemar baru dan lamanya.
Musikalitas yang menjadi pengaruh pada musik rock era gen Z adalah blues, sebuah lagu yang mereka bentuk pada tahun 60’an.
Sang vokalis membawa album ‘Muddy Waters at Newport’ kepada bandnya untuk menjadi pedoman band dan karya lagu mereka. Hingga pada tahun 2016 mereka merekan surat cinta untuk musik blues ‘Blue and Lonesome’ dimana mereka membawakan ulang 12 lagu yang mempengaruhi mereka.
Pada tahun 2018, band ini mengkurasi album ‘Confessin the Blues’ yang berisi lagu-lagu pionir seperti Howlin Wolf, John Lee Hooker, Chuck Berry, Elmore James, Big Bill Broonzy, dan Robert Johnson. Lagu yang mereka bawa pasalnya menjadi lagu yang menginspirasi para pendengar.
“Jika anda tidak tahu musik blues, tidak ada gunanya belajar gitar dan bermain rock’n’roll atau bentuk musik populer lainnya,” ungkap Keith Richards gitaris The Rolling Stones yang dikutip oleh Holopis.com.
Selain pedoman band mereka yang membuat fans terpengaruh, Stones tetap menulis banyak lagu yang berpengaruh. Pada tahun 60an, mereka bertanggung jawab atas lagu ikonik yang mereka ciptakan seperti Paint It Black, 19th Nervous Breakdown, Get Off of my Cloud, Lady Jane, dan Jumpin Jack Flash. Dengan kenangan yang mengesankan dalam penulisan lirik, seperti ‘kamu membuatku berlari seperti kucing ditengah badai’.
Sampul ikonik dari Stones, bukan hanya penggemarnya yang tahu dengan sampul dengan sampul bandnya. Tetapi masyarakat yang tidak pernah mendengarkan lagunya tahu dengan sampulnya, jika mereka penggemar musik rock.
Sampul yang bertema lidah budha Kali, menjadi gagasan banyak musisi untuk membuat sampul ikonik bandya. Hampir setiap musisi muda yang menyukai rock pasti memiliki poster Hot Lips dikamar mereka.
Dalam menetapkan fashion, Mike Jagger selalu menjadi model terbaik dalam gaya berpakaiannya dari masa ke masa. Walaupun penggemarnya selalu mengikuti gaya berpakaiannya dalam menggunakan fase jumpsuit Ossie Clark-nya, Jagger selalu menjadi ikonik dalam berpenampilan dengan postur dan karakter yang membawa penampilannya itu kedepan publik.
“Itu sangat seksi dan melekat, tetapi sangat mudah untuk dikenakan,” kata Keith Richards gitaris The Rolling Stones.
Hingga kini Stone selalu menjadi pedoman banyak musisi dan band di dunia, hampir setiap kegiatan, karya, maupun hal-hal yang tidak penting menjadi pedoman seluruh musisi dunia, terutama pada era music rock gen z.