HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tidak sedikit publik yang beranggapan, bahwa Indonesia sekarang ini tengah dikuasai oleh China, lantaran banyaknya investor China yang masuk ke Indonesia.

Namun hal tersebut dibantah oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penamanam Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Ia menegaskan, bahwa China bukan negara yang mendominasi investasi di Indonesia

Berdasarkan data realisasi investasi pada kuartal III 2023, China menduduki urutan kedua negara dengan investasi terbesar di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar US$1,8 miliar.

Dari data yang ada Negara Tirai Bambu itu masih kalah dari Singapura yang menanamkan modalnya hingga US$4,4 miliar, yang sekaligus menempatkan Singapura di posisi pertama negara dengan investasi terbesar di Indonesia.

“Ini menunjukkan bahwa investasi kita tidak lagi dikuasai oleh satu negara yang diisukan selama ini seolah-olah kita investasinya China dan China saja, saya dapat protes terus,” kata Bahlil dalam konferensi pers, Jumat (20/10) yang dikutip Holopis.com.

Selain China dan Singapura, terdapat beberapa negara lain yang juga masuk daftar 10 besar penanaman modal asing (PMA), di antaranya yakni Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat hingga sejumlah negara Eropa seperti Belanda.

Kendati begitu, Bahlil tak menampik jika negara-negara Asia seperti China dan Korsel memang menjadi negara terkuat dari sisi investasinya di Indonesia.

“Cuma memang kalau kita mau jujur, yang agresif itu China dan Korea (Selatan). Kalau Eropa dan Amerika (Serikat) ini bagus, tapi proposal dan feasibility study (FS)-nya terlalu lama. Jadi, negosiasinya butuh iman yang kuat, harus telaten,” ucap Bahlil.

Sekadar informasi Sobat Holopis, hubungan bilateral antara pemerintah China dan Indonesia belakangan ini memang tengah harmonis. Hal itu pun diakui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam kunjungannya ke Beijing beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi mengapresiasi kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia-China yang menurutnya berkembang pesat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Orang nomor satu di Indonesia itu pun mengakui, bahwa China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia sekaligus investor terbesar kedua di Indonesia.

“China menjadi mitra dagang terbesar Indonesia dan China juga menjadi investor terbesar kedua Indonesia,” kata Jokowi, Senin (16/10).

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi turut menyampaikan apresiasinya terhadap sejumlah kerjasama yang terjalin antara Indonesia dan China, salah satunya dalam bidang investasi dan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN).