HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indonesia bakal mempunyai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertama yang siap beroperasi pada tahun 2030 mendatang. PLTN yang dikembangkan oleh PT ThorCon Power Indonesia itu rencananya akan dibangun di Pulau Gelasa, Kepulauan Bangka Belitung.
Chief Operating Officer ThorCon Power Indonesia, Bob S Effendi mengatakan, bahwa pemotongan baja pertama atau istilahnya groundbreaking proyek PLTN ini rencananya dilakukan pada November 2024 mendatang.
“First cutting steel, pemotongan steel pertama ditargetkan November 2024 kita sudah mulai cutting steel,” katanya, Kamis (19/10), seperti dikutip Holopis.com.
“Kita targetkan 2030 itu yang pertama sudah bisa operasi,” tambahnya.
Adapun untuk biaya proyek tersebut, akan menelan anggaran setidaknya US$900 juta atau setara Rp14 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.700/US$).
Bob pun memastikan, proyek PLTN ini tidak dibangun menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) melainkan dari investasi para investor.
“Kita akan membangun investasi sendiri tanpa APBN, dan kita menjual listrik bersaing dengan batu bara dan kita akan membangun pabrik,” katanya.
Lebih lanjut, Bob menjelaskan, bahwa nuklir dinilai aebagai energi yang dapat menurunkan emisi secara signifikan. Bahkan, kata dia, nuklir merupakan kontributor kedua penyumbang energi bersih setelah hidro.
“Dalam sejarah selama 50 tahun nuklir itu telah menurunkan 55 giga ton CO2. Ini adalah terbesar dalam sejarah, tidak ada satu jenis energi menurunkan 55 giga ton CO2,” tukasnya.