HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi siap menghadiri rapat darurat bersama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), membahas terkait situasi di Jalur Gaza, Palestina saat ini.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menlu Retno dalam unggahannya di X/Twitter, dimana Retno juga akan mempersingkat waktu kunjungannya di Beijing, China demi pertemuan bersama OKI.

Diketahui, Menlu Retno berada di Beijing, China untuk mendampingi langsung Presiden Jokowi di Forum Belt and Road Initiative yang juga turut dihadiri oleh sejumlah pimpinan negara lainnya.

“Saya harus mempersingkat perjalanan saya di Beijing dan segera terbang ke Jeddah untuk menghadiri pertemuan menteri komite eksekutif OKI yang mendesak (18/10) untuk membahas eskalasi militer dan ancaman terhadap warga sipil yang tidak berdaya di Gaza,” ungkap Retno, seperti dikutip Holopis.com.

Sebagai informasi, sebelumnya Kemenlu telah mengumumkan bahwa akan ada pertemuan OKI yang fokus terkait ketegangan Israel-Palestina. Senin (16/10).

“Pertemuan Luar Biasa Tingkat Menteri OKI membahas situasi di Palestina akan dilaksanakan di Jeddah, pada 18 Oktober 2023,” ucap Retno sebelumnya.

Pertemuan OKI itu sendiri menjadi penting, sebab saat ini kondisi di Gaza Palestina semakin mengkhawatirkan.

Tercatat, korban tewas warga Gaza Palestina saat ini sudah menyentuh 3478 orang, dengan sekitar 12000 orang luka-luka. Selain itu, sekitar 1300 orang lainnya diyakini masih belum diketahui nasibnya, karena belum mendapatkan evakuasi pasca serangan bertubi-tubi Israel.

Kemudian, di awal ketegangan Israel-Palestina, Presiden Jokowi sendiri telah menyampaikan pendapatnya, dan menyerukan penghentian kekerasan yang terjadi.

“Indonesia mendesak agar perang dan tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia dan hancurnya harta benda, karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar,” kata Jokowi dalam keterangannya, pada Selasa (10/10).

Jokowi kemudian juga mendorong agar akar konflik antara Palestina dan Israel tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.

“Akar konflik tersebut yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, harus segera diselesaikan sesuai dengan parameter yang sudah disepakati PBB,” tukasnya.